Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Ini dia kekeliruan dalam qurban yang tidak disadari :
1. Orang Yang Berqurban dan Yang Menyembelih Tidak Sholat
Karena orang yang tidak shalat amalan qurbannya tidak diterima. Sedangkan untuk menyembelih qurban haruslah seorang muslim yang mengerjakan shalat.
2. Berutang Untuk Berqurban Padahal Tidak Mampu Melunasi
Ini jadi pengingat bahwa qurban hanya diwajibkan bagi yang mampu. Jangan sampai karena semangat berqurban, kita justru mengorbankan tanggung jawab finansial yang lebih utama.
3. Hewan Sakit Seperti Buta Sebelah, Pincang Bawaan Dari Lahir, Sehingga Menurunkan Kuantitas dan Kualitas
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata, “Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan kurban: (1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, (2) sakit dan tampak jelas sakitnya, (3) pincang dan tampak jelas pincangnya, (4) sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang.”
Dikeluarkan oleh yang lima (empat penulis kitab sunan ditambah dengan Imam Ahmad). Dishahihkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Hibban.
4. Menganggap Patungan Kambing Lebih Dari 1 Orang Sebagai Qurban
Dari Ibnu Juraij telah mengabarkan kepadaku Abu Zubair bahwa ia mendengar Jabir bin Abdullah berkata, “Kami bersekutu bersama Nabi Saw. di dalam haji dan umrah, yakni tujuh orang berkurban seekor unta atau seekor Sapi.” Kemudian seorang laki-laki bertanya kepada Jabir,
“Bolehkah bersekutu dalam kambing sebagaimana bolehnya bersekutu
dalam badanah (unta atau sapi)?” Jabir menjawab, “Tidaklah kami bersekutu, kecuali dalam badanah (unta atau sapi).” (HR. Muslim)
5. Menganggap Tidak Sahnya Qurban Kalau Belum Di Aqiqahi
Berikut beberapa catatan untuk menjawab hukum berqurban, bagi mereka yang belum diaqiqahi orang tuanya?
Pertama, bahwa berqurban dan aqiqah adalah dua kewajiban yang berbeda. Dan keduanya tidak memiliki hubungan sebab akibat. Dalam arti, aqiqah bukan syarat sah qurban, dan demikian pula sebaliknya.
Tidak sebagaimana shalat dan wudhu. Keduanya ibadah yang terpisah, namun wudhu menjadi syarat sah shalat.
Kedua, bahwa aqiqah dan berqurban, yang bertanggung jawab berbeda. Aqiqah merupakan tanggung jawab ayah (orang tua) untuk anaknya. sementara qurban, tanggung jawab mereka yang hendak berqurban.
Ketiga, sebagian ulama berpendapat bahwa orang yang waktu kecilnya belum diaqiqahi, kemudian ketika dewasa dia hendak berqurban, maka sembelihan qurban yang dia lakukan, sudah mewakili aqiqah untuk dirinya.
Dari penjelasan di atas, tidak jadi masalah ketika orang yang belum diaqiqahi sewaktu kecil, boleh melakukan qurban. Karena aqiqah bukan syarat sah qurban.
6. Menggilir Seluruh Anggota Keluarga Setiap Tahun Untuk Berqurban
Padahal dengan berqurban satu ekor kambing atau domba bisa diniatkan untuk satu keluarga. Berikut dalilnya:
“Aku pernah bertanya pada Ayyub Al Anshori, bagaimana qurban di masa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam?” Beliau menjawab, “Seseorang biasa berqurban dengan seekor kambing (diniatkan) untuk dirinya dan satu keluarganya. Lalu mereka memakan qurban tersebut dan memberikan makan untuk yang lainnya.” (HR. Tirmidzi no. 1505, shahih)
Dalam Tuhfatul Ahwadzi disebutkan, “Hadits ini adalah dalil tegas bahwa satu kambing bisa digunakan untuk berqurban satu orang beserta keluarganya, walau jumlah anggota keluarga tersebut banyak. Inilah yang benar.”
Itu dia 6 kekeliruan dalam qurban ayng harus kita ketahi. Semoga kita bisa melakukan ibadah qurban dengan baik. Aamiin.