Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

adab murid terhadap guru

Adab-Adab Murid Terhadap Guru

Adab Murid Terhadap Guru

Adab merupakan suatu bentuk tingkah laku yang baik dari seorang murid kepada orang yang lebih tua atau kepada orang yang lebih mulia baginya. Seperti guru, yang telah menjadi perantara untuk mendapatkan ilmu dan yang membimbing dikala menuntut ilmu.sehingga menjadikan guru sebagai orang yang mulia setelah orang tua.

Perilaku adab murid terhadap guru itu wajib dan memang harus dilakukan agar mendapatkan ilmu yang barokah dan mendapatkan ridho dari guru yang alhasil mendapatkan ridho dari Allah SWT. Sehingga menjadikan ilmu kita bisa bermanfaat bagi kehidupan kita kelak.

Sebagai budaya yang sudah turun temurun, adab harus tetap diwariskan kepada generasi muda yang mulai berjibaku kepad dunia pendidikan, tanpa dipungkiri supaya menjadikan masa depan mereka semakin cemerlang dan lebih bermanfaat kepada orang sekitar mereka. Maka dari itu, kita senantiasa untuk menjaga budaya nenek moyang kita untuk terwujudnya kelestarian budaya tersebut untuk generasi muda penerus bangsa.

Lantas bagaimana semestinya adab murid terhadap gurunya?

Dibawah ini adab-adab murid terhadap guru yang perlu kita terapkan ketika menuntut ilmu :

Mendoakan kebaikan untuk guru

Adab murid terhadap guru yang pertama yaitu dengan mendoakan kebaikan untuk guru kita. Balaslah kebaikan dengan kebaikan juga. Salah satu hal yang dapat kita lakukan untuk membalas kebaikan guru adalah dengan mendoakannya. Jika bukan karena ilmu yang disampaikan oleh guru, mungkin kita masih terjerat dalam kebodohan dan tidak tahu banyak hal. Rasulullah bersabda:

“Apabila ada yang berbuat baik kepadamu maka balaslah dengan balasan yang setimpal. Apabila kamu tidak bisa membalasnya, maka doakanlah dia hingga engkau memandang telah mencukupi untuk membalas dengan balasan yang setimpal.” (HR Bukhari)

Tidak menggaduh di hadapan guru

Adab murid terhadap guru yang kedua yaitu dengan tidak menggaduh dihapadanya. Bagaimana rasanya ketika kita sedang berdiri menyampaikan sesuatu namun orang yang kita ajak berbicara malah mengobrol sendiri?. Begitu pun dengan guru, ketika mereka sedang menyampaikan sesuatu, maka dengarkanlah dengan seksama.

“Saat kami sedang duduk-duduk di masjid, maka keluarlah Rasulullah SAW kemudian duduk di hadapan kami. Maka seakan-akan di atas kepala kami terdapat burung. Tak satu pun dari kami yang berbicara.” (HR. Bukhari)

Menghormati hak guru

Adab murid terhadap guru yang sangat penting adalah dengan menghormatinya. Guru juga memiliki hak-hak dalam mengajar, maka hargailah hak guru tersebut.

“Bukanlah termasuk golongan kami, orang yang tidak menghormati orang yang tua, tidak menyayangi yang muda, dan tidak mengerti hak ulama kami.” (HR. Al-Bazzar 2718, Ahmad 5/323, lafadz milik Al-Bazzar. Dishahihkan oleh al-Albani dalam Shohih Targhib 1/117).

Merendahkan diri di hadapan guru

Rendah dirilah di hadapan guru, sebab orang yang sombong biasanya akan sulit menerima apapun yang disampaikan oleh orang lain. Ibnu Jama’ah rahimahullah berkata:

“Hendaklah seorang murid mengetahui bahwa rendah dirinya kepada seorang guru adalah kemuliaan, dan tunduknya adalah kebanggaan.” (Tadzkirah Sami’ hal.88)

Duduk, bertanya,dan mendengarkan dengan baik

Di dalam majlis ilmu, lakukan segala sesuatunya dengan baik. Misalkan ingin bertanya, maka memohonlah ijin dengan sopan dan tidak memotong pembicaraannya. Syaikh Bakr Abu Zaid Rahimahullah di dalam kitabnya Hilyah Tolibil Ilm mengatakan,

“Pakailah adab yang terbaik pada saat kau duduk bersama syaikhmu, pakailah cara yang baik dalam bertanya dalam bertanya dan mendengarkannya.”

Bersabar terhadap kesalahan guru

Bersabar terhadap kesalahan guru juga salah satu adab murid terhadap guru yang seringkali kita abaikan. Guru juga memiliki karakter yang berbeda-beda. Ada yang dengan lemah lembut, juga ada guru yang memiliki cara mengajar yang keras. Ketika sudah berniat untuk menuntut ilmu, maka sudah seharusnya kita bersabar dalam berjuang di dalamnya, termasuk bersabar terhadap guru kita.

Jangan malah marah atau malas karena tidak ingin bertemu dengan guru yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Al Imam As Syafi Rahimahullah mengatakan,

“Bersabarlah terhadap kerasnya sikap seorang guru Sesungguhnya gagalnya mempelajari ilmu karena memusuhinya” Kewajiban menuntut ilmu tidak akan berhenti sampai kita mati. Maka pahamilah bagaimana adab murid terhadap guru yang harus dilakukan. Agar ilmu yang kita peroleh menjadi berkah dan bermanfaat.

Meneladani penerapan ilmu dan akhlaknya

Salah satu adab murid terhadap guru yaitu dengan meneladani ilmu yang telah diajarkannya. Merupakan suatu keharusan seorang penuntut ilmu mengambil ilmu serta akhlak yang baik dari gurunya. Kamipun mendapati di tempat kami menimba ilmu saat ini, atau pun di tanah air, para guru, ulama, serta ustad begitu tinggi akhlak mereka.

Tak lepas wajahnya menebarkan senyum kepada para murid, sabarnya mereka dalam memahamkan pelajaran, sabar menjawab pertanyaan para tolibul ilm yang tak ada habisnya, jika berpapasan di jalan malah mereka yang memulai untuk bersalaman, sungguh akhlak yang sangat terpuji dari para penerbar sunnah.

Syaikh Ibnu Utsaimin berkata,

“Jika gurumu itu sangat baik akhlaknya, jadikanlah dia qudwah atau contoh untukmu dalam berakhlak. Namun bila keadaan malah sebaliknya, maka jangan jadikan akhlak buruknya sebagai contoh untukmu, karena seorang guru dijadikan contoh dalam akhlak yang baik, bukan akhlak buruknya, karena tujuan seorang penuntut ilmu duduk di majelis seorang guru mengambil ilmunya kemudian akhlaknya.”

Sabar dalam membersamainya

Tidak ada satupun manusia di dunia ini kecuali pernah berbuat dosa, sebaik apapun agamanya, sebaik apapun amalnya nya, sebanyak apapun ilmunya, selembut apapun perangainya, tetap ada kekurangannya. Tetap bersabarlah bersama mereka dan jangan berpaling darinya.

Allah berfirman :

وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَن ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا

“Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas” (QS.Al Kahfi:28).

Karena tidak ada yang lebih baik kecuali bersama orang orang yang berilmu dan yang selalu menyeru Allah Azza wa Jalla.

Memperhatikan adab-adab dalam menyikapi kesalahan guru

Adab murid terhadap guru yang terakhir yaitu saat menyikapi kesalahan guru. Allah melarang mencari kesalahan orang lain dan menggibahnya, larangan ini umum tidak boleh mencari kesalahan siapapun. Bayangkan bagaimana sikap seseorang jika ia mendengar aib saudara atau kawannya? Bukankah akan menyebabkan dampak yang buruk akan hubungan mereka? Prasangka buruk akan mencuat, jarak akan tambah memanjang, keinginan akrab pun tak terbenak lagi di pikiran.

Lantas, bagaimanakah jika aib para ulama, dan para pengajar kebaikan yang tersebar? Sungguh manusia pun akan menjauhi mereka, ilmu yang ada pada mereka seakan tak terlihat, padahal tidaklah lebih di butuhkan oleh manusia melainkan para pengajar kebaikan yang menuntut hidupnya ke jalan yang benar. Belum lagi aib-aib dusta yang tersebar tentang mereka.

Namun, ini bukan berarti menjadi penghalang untuk berbicara kepada sang guru atas kesalahannya yang tampak, justru seorang tolabul ‘Ilm harus berbicara kepada gurunya jika ia melihat kesalahan gurunya. Adab dalam menegur merekapun perlu diperhatikan mulai dari cara yang sopan dan lembut saat menegur dan tidak menegurnya di depan orang banyak.

Itulah beberapa adab murid terhadap guru yang harus diketahui dan diamalkan oleh umat muslim.

Baca juga :

Mengenal Allah dengan Al Qur’an

Hukum meratapi kematian dalam Islam

Fenomena meminta hujan dengan binatang

Ikuti kegiatan kami di @yasapeduli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *