5 Fakta Menarik tentang Parcel Lebaran: Sebuah Tradisi Ciptakan Kebahagiaan

parcel lebaran

Asal-Usul Parcel Lebaran

Bingkisan atau hantaran, yang sering disebut sebagai parcel Lebaran, menjadi bagian penting dalam menyambut hari besar seperti Idulfitri. Tradisi mengirim parcel Lebaran sudah ada sejak lama, namun istilah “parcel” mulai populer pada abad ke-11 setelah Raja Inggris William the Conqueror mengenalkannya. Pada awalnya, parcel adalah keranjang anyaman berisi makanan dan anggur untuk bekal perjalanan. Revolusi industri pada abad ke-19 membuat parcel menjadi bingkisan yang populer pada perayaan Natal, terutama di kalangan kelas menengah atas seperti keluarga Victoria.

Pada masa penjajahan Belanda, parcel diperkenalkan sebagai hadiah untuk pekerja perkebunan, berisi bahan makanan atau hasil bumi sebagai tanda penghargaan atas kerja keras mereka. Setelah Indonesia merdeka, parcel tetap digunakan sebagai hadiah untuk berbagai acara, dengan isi yang semakin beragam seperti makanan, minuman, kosmetik, atau barang keperluan sehari-hari. Di dunia bisnis, parcel diproduksi secara massal untuk keperluan promosi dan sebagai bentuk penghargaan kepada pelanggan atau karyawan. Pada Lebaran, parcel menjadi sarana untuk menjalin silaturahmi, biasanya berisi kue kering, alat ibadah, Al-Qur’an, dan lainnya.

Berikut Fakta Menarik Mengenai Parcel Lebaran:

Parcel Sebagai Simbol Kebahagiaan

Parcel Lebaran memiliki makna mendalam sebagai lambang kebahagiaan dalam perayaan Idul Fitri, selain sekadar untuk menjalin silaturahmi antar sesama manusia. Tradisi saling berkirim parcel Lebaran mencerminkan semangat berbagi kegembiraan dan sukacita dalam merayakan hari kemenangan setelah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh. Parcel tersebut bukan sekadar sekumpulan barang atau makanan yang dikirimkan, melainkan simbol solidaritas dan kebersamaan dalam memeriahkan suasana Idul Fitri serta membawa harapan dan doa akan kebahagiaan, kedamaian, dan kesuksesan bagi yang menerimanya.

Dengan mengirimkan parcel Lebaran, seseorang tidak hanya memberikan kebahagiaan kepada penerima, tetapi juga merasakan kepuasan batin karena telah berbagi dengan sesama. Oleh karena itu, tradisi saling berkirim parcel Lebaran bukan hanya sekadar tindakan sosial atau kebiasaan budaya semata, tetapi juga merupakan bentuk nyata dari rasa cinta dan kasih sayang yang diwujudkan dalam bentuk materi, serta menjadi momentum spesial untuk menyebarkan senyum, kehangatan, dan keceriaan di tengah-tengah masyarakat demi menjaga semangat kebersamaan dan kebahagiaan yang berkelanjutan.

Parcel Sebagai Ucapan Lebaran

Salah satu motivasi di balik tradisi saling mengirim parcel Lebaran adalah untuk menyampaikan pesan-pesan tertentu. Ungkapan syukur, penghargaan, dan permintaan maaf atas segala kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak, selama ini dapat diwujudkan melalui parcel Lebaran. Saat perayaan Idul Fitri adalah momen dimana saling memaafkan menjadi penting, namun dalam situasi di mana waktu atau kesempatan untuk bertemu terbatas seperti saat ini, mengirim parcel menjadi alternatif yang efektif. Penting untuk diingat bahwa hal ini harus dilakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas.

Parcel Bukan Hanya Makanan

Tradisi parcel Lebaran pada awalnya sering kali dikaitkan dengan isi berupa makanan atau minuman. Namun, saat ini terdapat fleksibilitas yang lebih besar dalam pilihan isi parcel. Parcel Lebaran tidak lagi terbatas hanya pada makanan atau minuman, melainkan dapat mencakup berbagai barang lainnya seperti perlengkapan rumah tangga, peralatan dapur, atau barang unik lainnya. Perubahan ini mencerminkan evolusi dalam tradisi saling berkirim parcel Lebaran, di mana orang-orang memiliki kebebasan untuk memilih isi parcel sesuai dengan preferensi dan kebutuhan penerima. Hal ini menunjukkan bahwa esensi dari parcel Lebaran lebih dari sekadar barang atau makanan, tetapi juga merupakan simbol dari kepedulian, kasih sayang, dan kebersamaan dalam merayakan Idul Fitri.

Simbol Silaturahmi

Parcel bukan sekadar mengirimkan barang atau hadiah, tetapi juga simbol kuat dari silaturahmi dalam budaya masyarakat Indonesia. Tradisi ini menciptakan jalinan hubungan emosional yang erat antarindividu, keluarga, dan komunitas, di mana parcel menjadi sarana untuk mengungkapkan kasih sayang, penghargaan, dan kebersamaan kepada orang-orang terdekat. Dalam menerima parcel, seseorang tidak hanya menerima barang, tetapi juga pesan kehangatan dan perhatian dari pengirimnya, memperkuat rasa saling menghargai dan menyatukan orang-orang dalam semangat kebersamaan khas perayaan Idul Fitri. Selain itu, tradisi ini juga mempererat hubungan sosial dan komunitas, membangun jaringan sosial yang lebih luas, dan menciptakan atmosfer keakraban yang memperkokoh nilai-nilai silaturahmi, kepedulian, dan persaudaraan dalam masyarakat.

Parcel Sebagai Pengganti THR

Fenomena penggunaan parcel Lebaran sebagai pengganti Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi semakin umum terutama di beberapa negara. Dengan memilih opsi ini, para pemberi tidak lagi terbebani dengan kewajiban menentukan nominal uang yang harus diberikan kepada penerima, karena isi parcel berupa barang-barang. Oleh karena itu, dalam memilih parcel Lebaran sebagai pengganti THR, penting untuk memperhatikan seleksi barang-barang yang unik dan bermanfaat sebagai bentuk apresiasi yang mendalam kepada penerima.

Dari Ibnu ‘Umar, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا , وَلأَنْ أَمْشِيَ مَعَ أَخِ فِي حَاجَةٍ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتَكِفَ فِي هَذَا الْمَسْجِدِ يَعْنِي مَسْجِدَ الْمَدِينَةِ شَهْرًا

Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku yang muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid ini -masjid Nabawi- selama sebulan penuh. (HR. Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 13280, 12: 453.)

YUK BERBAGI KEBAHAGIAAN DENGAN BERDONASI PARCEL LEBARAN!!

Berbagi paket kebahagiaan kepada keluarga yatim dan dhuafa adalah sebuah tradisi yang dihormati oleh umat Muslim, terutama di momen istimewa Lebaran. Saat kita merayakan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh, memberikan hadiah istimewa kepada sesama umat Islam yang membutuhkan merupakan kebahagiaan yang luar biasa.

Parcel Lebaran spesial ini berisi berbagai makanan dan kebutuhan sehari-hari seperti kue Lebaran, sirup, gula, kopi, teh, susu, minyak goreng, serta peralatan ibadah. Pengiriman parcel ini tidak hanya mencakup daerah perkotaan, tetapi juga menjangkau pelosok desa. Tujuannya adalah agar kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh sebanyak mungkin saudara seiman.

Satu Hati Satu Peduli

Yuk Berbagi Kebahagiaan Dengan Parcel Lebaran

7. Parcel

 

Artikel Lainnya:

6 Jenis Zakat Mal dan Ketentuan Perhitungan Nisabnya

Infak: Investasi Terbaik untuk Kebaikan Dunia dan Akhirat

Artikel Terkait :

Penyaluran

Penyaluran 20 Al Qur’an Ke TPQ Ilmu Nafi’ Malang

maulid nabi

Lomba Menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW

Ramadhan: Bulan Untuk Menjadi Dermawan

Leave a Comment