Muslim Itu Bersaudara
Sering kali kita berdebat dan saling caci maki kita lupa bahwa muslim itu bersaudara. Meski beda pengajian, beda ormas, dan meski beda pendapat dalam ijtihadiyah. Kita harus tetap bersikap baik, bermuamalah yang baik, bertetangga yang baik, berteman yang baik. Jika kepada orang kafir saja kita tetap diperintahkan berbuat baik, maka apa lagi kepada sesama muslim.
Ada pun jika ia melakukan kesalahan, maka cukup ingkari kesalahannya dan jangan di ikuti. Tetapi kita tetap bersikap baik serta muliakan orangnya, Dan jika kita mampu menasehati dan meluruskan kesalahannya, maka lakukan, namun tetap dengan cara yang baik dan beradab. Adapun setelahnya ia menolak, maka biarkan, karena tugas kita memang hanya menyampaikan, sedang hidayah dari Allah.
Kita jangan memaksa, jangan membenci bahkan mencacinya. Ingat sesungguhnya muslim itu bersaudara, Allah ﷻ berfirman :
اِنَّمَا الْمُؤْمِنُوْنَ اِخْوَةٌفَاَصْلِحُوْا بَيْنَ اَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللّٰهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Hujurāt:10)
Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu ‘anhuma bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ
“Seorang muslim itu saudara bagi muslim yang lainnya, tidak menzaliminya dan tidak membiarkannya (dizalimi).” (HR. Bukhari, 2262 & Muslim).
Dan lihat bagaimana sikap Imam Syafi’i ketika berbeda pendapat. Beliau berkata:
يَا أَبَا مُوْسَى، أَلاَ يَسْتَقِيْمُ أَنْ نَكُوْنَ إِخْوَانًا وَإِنْ لَمْ نَتَّفِقْ فِيْ مَسْأَلَةٍ
“Wahai Abu Musa, bukankah kita tetap bersaudara (bersahabat) meskipun kita tidak bersepakat dalam suatu masalah?” (Siyar A’lamin Nubala’, 10: 16).
Semoga dengan hal ini bermanfaat, dapat menambah ukhuwah dan memotivasi kita semua untuk tetap bersikap baik dan berbuat baik, meski kita berbeda pendapat.
Post Views: 241