Sebuah Renungan
Waktu sedang “Jaya”, kita merasa banyak teman di sekeliling kita
Waktu sedang “Berkuasa”, kita percaya diri melakukan apa saja
Waktu sedang “Tak Berdaya”, barulah kita sadar siapa saja sahabat sejati yang ada
Waktu sedang “Jatuh”, kita baru sadar selama ini siapa saja teman yang memperalat dan memanfaatkan kita
Waktu sedang “Sakit”, kita baru tahu bahwa sehat itu sangat penting, jauh melebihi harta
Manakala “Miskin”, kita baru tahu jadi orang harus banyak memberi/berderma dan saling membantu
Masuk “Usia Tua”, kita baru tahu kalau masih banyak yang belum dikerjakan
Saat “di Ambang Ajal”, kita baru tahu ternyata begitu banyak waktu yang terbuang sia sia
Hidup tidaklah lama Saudaraku.
Sudah saatnya kita bersama sama membuat
HIDUP LEBIH BERHARGA :
Saling menghargai,
Saling membantu,
Saling memberi,
Saling mendukung, dan
Saling mencintai
Jadilah teman setia tanpa syarat
Tunjukkanlah bahwa kita masih mempunyai Hati Nurani yang tulus
Apa yang ditabur itulah yang akan dituai
Allah tidak pernah menjanjikan
bahwa : langit itu selalu biru, bunga selalu mekar, dan mentari selalu bersinar
Tapi ketahuilah bahwa Allah :
Selalu memberi pelangi di setiap badai.
Memberi senyum di setiap air mata.
Memberi kasih sayang dan berkah di setiap cobaan, dan
Jawaban di setiap doa.
Jangan pernah menyerah,
Terus berjuanglah, Life is so beautiful and colourful.
Hidup
Bukanlah suatu tujuan, melainkan sebuah perjalanan
Saudaraku
Indahnya hidup bukan karena banyak orang mengenal kita, namun berapa banyak orang yang bahagia karena kita.
Jangan pernah menjadi “gunting”.
Karena gunting bisa memotong sesuatu menjadi terpisah, jadilah “jarum”, meskipun tajam tetapi bisa menyatukan apa yang sudah terpisah..
BARALALLAHU FIIKUM