Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

Rezeki

6 Perspektif Masihkah Khawatir dengan Rezeki kita?

Bantuan ke Palestina

Masihkah Khawatir dengan Rezeki kita?

Keberlanjutan rezeki adalah salah satu kekhawatiran yang sering menghantui pikiran manusia. Dalam kehidupan yang penuh dengan ketidakpastian dan tantangan, banyak orang sering merasa cemas dan khawatir tentang apakah rezeki mereka akan terus mengalir atau tidak. Namun, seberapa beralasan khawatir ini?

Rezeki dalam Perspektif Keimanan

Dalam berbagai ajaran agama, keyakinan bahwa rezeki seseorang sudah ditentukan oleh Allah. Mempercayai bahwa rezeki bukan semata-mata hasil dari usaha manusia, tetapi juga bagian dari takdir yang telah ditentukan, dapat memberikan ketenangan batin. Oleh karena itu, masihkah layak kita khawatir?, sebagaimana

Allah Ta’ala berfirman,

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

Dan jikalau Allah melapangkan rezki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syuraa: 27)

Peran Usaha Manusia

Meskipun rezeki diatur oleh takdir, bukan berarti manusia boleh pasif dan tidak berusaha. Usaha manusia dalam bekerja, berinovasi, dan meningkatkan keterampilan juga merupakan bagian dari perjalanan rezeki. Pendekatan yang seimbang antara tawakal ) dan tindakan nyata dapat memberikan keyakinan bahwa kita telah melakukan bagian kita.

Ibnu Rojab mengatakan bahwa menjalankan tawakkal tidaklah berarti seseorang harus meninggalkan sebab atau sunnatullah yang telah ditetapkan dan ditakdirkan. Karena Allah memerintahkan kita untuk melakukan usaha sekaligus juga memerintahkan kita untuk bertawakkal. Oleh karena itu, usaha dengan anggota badan untuk meraih sebab termasuk ketaatan kepada Allah, sedangkan tawakkal dengan hati merupakan keimanan kepada-Nya.

Sebagaimana Allah Ta’ala telah berfirman (yang artinya),”Hai orang-orang yang beriman, ambillah sikap waspada.” (QS. An Nisa [4] : 71). Allah juga berfirman (yang artinya),”Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang.” (QS. Al Anfaal [8] : 60).

Juga firman-Nya (yang artinya),“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah” (QS. Al Jumu’ah [62] : 10). Dalam ayat-ayat ini terlihat bahwa kita juga diperintahkan untuk melakukan usaha.

Tantangan dan Ujian

Dalam kehidupan, seringkali kita diuji oleh berbagai tantangan. Namun, mungkin saja bahwa ujian-ujian ini adalah cara Tuhan untuk menguji kekuatan iman dan kesabaran kita. Dalam menghadapi kesulitan, bisa jadi kita akan menemukan rezeki yang tak terduga atau mendapatkan pelajaran berharga yang membentuk kepribadian kita.

Hendaknya setiap muslim mengimani bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti ada hikmah di balik itu semua, baik hikmah tersebut kita ketahui atau tidak kita ketahui.Allah Ta’ala berfirman,

أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثًا وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ (115) فَتَعَالَى اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيمِ (116)

Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (Yang mempunyai) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al Mu’minun: 115-116)

Allah Ta’ala juga berfirman,

وَمَا خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا لَاعِبِينَ (38) مَا خَلَقْنَاهُمَا إِلَّا بِالْحَقِّ

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq.” (QS. Ad Dukhan: 38-39)

Sikap Syukur

Sikap bersyukur adalah kunci untuk mengatasi rasa khawatir. Melihat kembali perjalanan hidup, berfokus pada apa yang telah kita miliki daripada apa yang belum, dapat membuka mata kita terhadap keberlimpahan yang mungkin sering diabaikan. Dengan bersyukur, kita dapat membangun sikap positif yang mendukung datangnya rezeki.

Pelajaran dari Pengalaman

Pernahkah merasa bahwa setiap kejadian dalam hidup membawa pelajaran? Mungkin saja setiap kesulitan atau keberhasilan adalah bagian dari proses pembentukan yang membantu kita tumbuh sebagai individu. Dalam meresapi pengalaman tersebut, kita dapat menemukan hikmah yang memberikan pemahaman baru mengenai arti rezeki.

Menjaga Keseimbangan

Dalam mengelola ketakutan akan rezeki, menjaga keseimbangan antara tawakal, usaha, sikap syukur, dan pembelajaran dari pengalaman adalah kunci. Dengan memahami bahwa rezeki adalah bagian dari perjalanan hidup yang kompleks, kita dapat melepaskan kekhawatiran yang tidak produktif dan fokus pada tindakan positif.

Jadi, masihkah kita khawatir akan rezeki kita? Mungkin saatnya melihat lebih jauh dari sekadar ketidakpastian dan memahami bahwa kehidupan ini penuh dengan kemungkinan dan peluang. Dengan menjalani hidup dengan penuh keyakinan, tindakan, dan sikap positif, kita dapat meresapi rezeki sejati yang mungkin lebih besar dari yang pernah kita bayangkan.

Semoga Allah melapangkan dan menjadikan rezeki kita berkah serta dapat dipertanggungjawabkan

Satu Hati Satu Peduli

Berbagi dengan palestina melalui Yasa peduli Palestina

Image

Artikel lainnya :

27 Oktober: Aksi Doa Bersama Untuk Palestina di Balai Kota Malang

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *