Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

hadits

ONE DAY ONE HADITS

ONE DAY ONE HADITS

images 7

Rabu, 25 Januari 2023 / 3 Rejab 1444

Maksiat Menghilangkan Kesempurnaan Iman

قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ إِنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا يَزْنِي الزَّانِي حِينَ يَزْنِي وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَشْرَبُ الْخَمْرَ حِينَ يَشْرَبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ وَلَا يَسْرِقُ السَّارِقُ حِينَ يَسْرِقُ وَهُوَ مُؤْمِنٌ وزاد في رواية: وَلَا يَنْتَهِبُ نُهْبَةً ذَاتَ شَرَفٍ يَرْفَعُ النَّاسُ إِلَيْهِ أَبْصَارَهُمْ فِيهَا حِينَ يَنْتَهِبُهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ

Artinya :

Abu Hurairah r.a. berkata : Nabi Saw. Bersabda : Tidak akan berzina seorang pelacur di waktu berzina jika ia sedang beriman, dan tidak akan minum khamr, di waktu minum jika ia sedang beriman, dan tidak akan mencuri, di waktu mencuri jika ia sedang beriman.

Di lain riwayat : Dan tidak akan merampas rampasan yang berharga sehingga orang-orang membelalakkan mata kepadanya, ketika merampas jika ia sedang beriman.

(Bukhari, Muslim).

Pelajaran yang terdapat didalam hadist :

1.Hadits ini termasuk hadits yang diikhtilafkan maknanya oleh para ulama. Adapun pendapat yang shahih           tentang makna hadits di atas adalah bahwa tidak ada seorangpun yang melakukan perbuatan maksiat di         atas sedang ia berada dalam keimanan yang sempurna.

2.Dengan kata lain, orang yang melakukan perbuatan maksiat di atas maka dia termasuk orang yang tidak         sempurna imannya.

3.Secara lafdiyah hadits ini menunjukkan makna bahwa yang melakukan perbuatan maksiat di atas termasuk       orang yang tidak beriman, tetapi yang dimaksud oleh hadits tersebut adalah bukan hilangnya iman tetapi       hilangnya kesempurnaan iman seseorang karena melakukan perbuatan maksiat di atas.

4.Adapun pendapat ulama yang lain, maksud dari hadits ini adalah bahwa orang yang melakukan perbuatan       maksiat tadi dan menghalalkan maksiat tersebut serta dia mengetahui bahwa perbuatan itu haram, maka         orang tersebut telah hilang imannya atau menjadi kafir.

5.Makna hadits ini adalah bahwa orang yang melakukan maksiat tersebut maka dia tidak layak disebut               sebagai mu’min, tetapi ia lebih layak dicela sebagai pencuri, pezina, fasik dan lain-lain.

download 2

6.Terlepas dari perbedaan ulama dalam memaknai hadits di atas, inti dari hadits di atas adalah larangan bagi       orang mu’min untuk melakukan maksiat zina, minum khamer dan mencuri karena perbuatan itu akan               mengurangi kesempurnaan keimanan seseorang. Dengan demikian iman seseorang akan berkurang                 kesempurnaannya jika dia melakukan maksiat, dan akan bertambah kesempurnaannya jika melakukan             ibadah.

7.Ijma’nya ahlil haq bahwa pezina, pencuri, pembunuh dan selain mereka dari orang-orang yang melakukan       dosa besar selain syirik tidak menjadikan mereka kufur sebab hal itu, tetapi mereka masih dianggap                 beriman yang keimanannya berkurang. Jika mereka bertaubat maka hukumannya gugur, jika meninggal           masih dalam keadaan belum taubat dari dosanya maka mereka dalam kehendak Allah, jika Allah ta’ala             berkehendak mengampuni mereka maka Allah mesukkan ke syurga atau tidak, dan jika berkehendak maka     Allah menyiksanya kemudian memasukkannya ke dalam syurga. Wallohu a’lam

Tema hadist yang berkaitan dengan Al quran :

1.Para ulama sepakat bahwa orang yang melakukan dosa besar selain syirik tidak kafir, tetapi mereka adalah       mu’min yang tidak sempurna imannya.

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذلِكَ لِمَنْ يَشاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرى إِثْماً عَظِيماً

Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.

(An Nisa:48)

2.Madzhab Jamaah Ahli Sunnah adalah ‘bahwa iman itu adalah perkataan dan perbuatan yang bisa                     bertambah dan berkurang’. Pendapat ini didasarkan kepada ayat-ayat Al Quran yang disampaikan oleh           Imam Bukhari.

هُوَ الَّذِي أَنزلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَعَ إِيمَانِهِمْ وَلِلَّهِ جُنُودُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا

“Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana,

(QS. Al Fath : 4).

images 6

One Day One Hadits

Satu Hati Sejuta Peduli
Baca artikel keislaman Lainnya Disini

One comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *