Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Daftar isi
Terdapat dua macam yang Allah berikan kepada hambanya. Satu berupa nikmat yang akan membawa pada ketaatan kepada Allah SWT. Dimana nikmat tersebut menjadikan kita semakin bersyukur serta mengingat-Nya.
Termasuk juga “nikmat sakit” yang juga tetap membawa kita untuk selalu mengingat Allah. Karena terkadang kita suka lupa pada saat kita diberi Kesehatan.
Yang kedua ialah Nikmat yang akan membawa kita jauh dan lupa kepada Allah. Dan nikmat itulah yang dinamakan ISTIDRAJ. Lantas bagaimana perbedaan istidraj dan nikmat?
Semoga di dalam kehidupan dunia yang fana ini Allah SWT selalu memberikan kepada kita karunia NIKMAT yang akan membawa kita untuk selalu mengingat dan bersyukur kepada Allah.
Perbedaan istidraj dan nikmat, apabila dilihat dari segi bahasanya, istidraj diambil dari kata ‘daraja’ yang dalam bahasa Arab artinya naik dari satu tingkatan ke tingkatan berikutnya. Sedangkan secara istilah, istidraj memiliki makna azab berwujud kenikmatan.
Istidraj adalah pemberian Allah yang diberikan kepada manusia yang tidak beriman, kafir, munafik, fasik, jahat, ahli maksiat, yang tidak disukai-Nya, dibenci, dilaknat & dimurkai-Nya ”
Firman Allah surat Al-A’raf ayat 182-183,
Sesungguhnya Allah membukakan untuk orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah, pintu-pintu rizki dan bebagai macam penghidupan di dunia sehingga mereka terpedaya dengan segala sesuatu yang ada pada mereka, dan mereka berkeyakinan bahwa sesungguhnya mereka berada pada suatu keberuntungan (QS. 7. Al-A’raaf:182-183).
Rasulullah SAW juga bersabda,
“Apabila kamu melihat Allah memberi seorang hamba apa yang diinginkannya, padahal hamba itu selalu berbuat maksiat, maka sesungguhnya itu adalah istidraj dari Allah untuknya”. (HR. Ahmad dan Thabrani, dalam kitab as-Syu’ab).
Sedangkan nikmat adalah karunia Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, yang dicintai, disayangi & diridhoi-Nya
Firman Allah surat An-Nisa’ ayat 69-70
“Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu : para Nabi, Shiddiqin, Orang-orang yang mati Syahid dan Orang-orang yang Shalih. Dan mereka itu teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah Dzat Yang Maha Mengetahui” (QS. 4 An-Nisaa`:69-70)
Inilah dia 4 Perbedaan Istidraj dan Nikmat dari cara menghalangi manusia untuk senantiasa berada di jalan Allah hingga kesenangan dunia untuk akhirat.
Perbedaan istidraj dan nikmat yang pertama ialah dalam hal Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jabatannya digunakan untuk Menghalangi Manusia dari Jalan Allah itu termasuk kedalam istidraj. Sesuai firman Allah surat Al-Anfaal ayat 36.
“Sesungguhnya orang-orang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam nereka Jahannam orang-orang kafir itu dikumpulkan”
Sedankan yang termasuk nikmat ialah Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jabatannya digunakan untuk berinfaq & berjihad di jalan Allah. Sesuai firman Allah surat At-Taubah ayat 20,
“Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah. Dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan”
Perbedaan istidraj dan nikmat yang kedua ialah dalam hal Rizki, Kekayaan, Pangkat & Jabatannya Adalah bagian dari Proses menuju Azab Allah itu termasuk kedalam istidraj. Firman Allah surat At-Taubah ayat 55,
“Maka janganlah harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan (memberi) harta benda & anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir”
Sedangkan yang termasuk nikmat ialah Semakin bertambah derajat taat & taqwanya, maka semakin ditambah baginya nikmat karunia-Nya. Firman Allah surat Ath-Thalaaq,
“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar
(dari persoalannya), dan akan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.
Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (kebutuhan) nya”
Perbedaan istidraj dan nikmat yang ketiga ialah Semakin bertambah Kemaksiatan & Kekafirannya, maka semakin ditambah Kekayaan & Kesenangan Duniawinya.
“Apabila kamu melihat orang yang Allah berikan apa saja yang ia sukai sedangkan ia terus-menerus di dalam kemaksiatannya, maka ketahuilah bahwa itu adalah istidroj” (Tanbihul Ghaafiliin:93)
Sedangkan nikmat apabila disyukuri,maka akan semakin ditambah. Jika dikufuri, maka akan menjadi azab. Firman Allah surat Ibrahim ayat 7,
“Dan (ingatlah), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”
Perbedaan istidraj dan nikmat yang keempat ialah Orang yang diistidraj di dunia, maka di akhirat bagiannya hanya Siksa yang Abadi. Firman Allah surat Ali Imran ayat 10),
“Sesungguhnya orang-orang kafir itu, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. Dan mereka itu adalah bahan bakar api neraka”
Sedangkan yang termasuk nikmat ialah Hamba Allah yang diberi nikmat di dunia, maka ia akan diberi nikmat pula di akhirat. Firman Allah Surat Al-Hajj : 56,
“Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan diantara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal shalih adalah di dalam surga yang penuh kenikmatan”
Satu Hati Sejuta Peduli
Ikuti Kegiatan Terbaru Kami
Baca artikel keislaman Kami Lainnya