Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Dalam Maqashidus Shaum, Izzudin bin Abdis Salam mengumpulkan banyak riwayat Nabi mengenai hikmah dan manfaat puasa Ramadhan, sehingga disimpulkan bahwa ada 7 manfaat puasa, yaitu meningkatkan ketakwaan, menghapus dosa, mengendalikan syahwat, memperbanyak sedekah, menyempurnakan ketaatan, meningkatkan rasa syukur, dan mencegah diri dari perbuatan maksiat.
Berpuasa di bulan ramadhan adalah salah satu rukun islam yang wajib dilaksanakan oleh seluruh umat muslim, khususnya yang sudah baligh dan tidak memiliki halangan untuk menjalankannya.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah ayat 183:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُتِبَ عَلَيْكُمُ ٱلصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang – orang yang beriman diwajibkan bagimu ibadah puasa, sebagaimana diwajibkan bagi orang – orang sebelum kalian, agar kalian menjadi orang – orang yang bertaqwa”.
Daftar isi
Berikut ini adalah beberapa manfaat puasa ramadhan menurut dalil Al Qur’an dan Hadist Nabi
Meningkatkan ketakwaan merupakan salah satu manfaat puasa ramadhan, tercantum dalam ayat perintah mengerjakan ibadah tersebut yaitu dalam QS. Al Baqarah ayat 183:
“Hai orang – orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang – orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
Puasa merupakan kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk menahan diri dari segala sesuatu yang berkaitan dengan syahwat. Salah satu manfaat puasa Ramadhan adalah memurnikan diri. Mengenai hal ini, diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi Muhammad Saw. bersabda,
“Barang siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya pada masa lalu akan diampuni”. (HR. Bukhari).
Sehingga, berpuasa di bulan ramadhan dapat menyucikan diri dari semua syahwat selama sebulan penuh. Dan seorang muslim saat tiba bulan Syawal akan menjadi manusia yang lebih dekat dengan Allah SWT, dan lebih peduli dengan sesama.
Ketaatan menjadi hadiah dari manfaat puasa Ramadhan. Abu Hurairah meriwayatkan, Nabi Muhammad bersabda,
“Jika bulan ramadhan datang, maka pintu – pintu surga dibuka, pintu – pintu neraka ditutup, dan setan – setan dibelenggu”. (HR. Muslim 1079).
Manfaat puasa Ramadhan lainnya adalah dapat lebih mudah mengendalikan syahwat. Dalam keadaan lapar, syahwat akan lebih mudah dikendalikan.
Puasa bisa menjadi tempat perenungan bagi seorang muslim untuk lebih mensyukuri apa yang telah ia dapatkan, karena masih banyak orang yang tidak seberuntung dirinya, dan nafsu – nafsu duniawi tidak akan menghasilkan apa pun.
Berpuasa di bulan ramadhan dapat menyucikan diri dari semua syahwat selama sebulan penuh. Dan seorang muslim saat tiba bulan Syawal akan menjadi manusia yang lebih dekat dengan Allah SWT, dan lebih peduli dengan sesama.
Abdullah bin Mas’ud menceritakan, pernah mendapatkan wejangan dari Nabi Muhammad untuk melakukan salah satu dari dua hal terlebih dahulu.
“Wahai pemuda, siapa yang mampu menikah, maka menikahlah, karena sungguh hal tersebut lebih dapat menundukkan pandangan dan lebih dapat menjaga kemaluan, dan barang siapa yang tidak mampu (menikah) maka hendaklah ia berpuasa, karena (puasa menjadi) pengendali baginya”. (HR. Bukhari).
Sedekah di bulan ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri, dan jika dapat dilakukan secara rutin dalam satu bulan penuh, amalan ini akan menjadi kebiasaan yang baik.
Ali bin Abi Thalib pernah berkata:
“Barang siapa mengeluarkan sedekah kepada orang miskin, niscaya Allah akan mengampuni dosa – dosanya. Allah SWT pun akan menyediakan balasan untuknya berupa kebebasan, sebagaimana bebasnya Nabi Ismail AS dari penyembelihan”.
Orang yang berpuasa, secara tidak langsung sedang melindungi dirinya dari perbuatan buruk yang mengurangi pahala puasa. Semakin sering ia berpuasa, maka semakin berkurang juga kemungkinan ia berbuat kesalahan atau kerusakan.
Sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, puasa merupakan perisai. Ketika seorang muslim berpuasa, ia tidak boleh mengeluarkan perkataan kasar atau meninggikan suara ketika marah. Jika ada seseorang yang menghinanya, sebaiknya ia berkata,
“aku sedang berpuasa”. (HR. Muslim).
Puasa ramadhan sesungguhnya adalah bentuk rasa cinta Allah SWT kepada makhluk-Nya, karena dengan menjalankan ibadah ini, maka manusia akan mendapatkan pahala yang melimpah dibandingkan dengan ibadah di bulan – bulan lainnya. Allah SWT juga memberikan keringanan bagi hamba yang tidak sanggup melaksanakan ibadah puasa.
Sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Al Baqarah ayat 185:
شَهْرُ رَمَضَانَ ٱلَّذِىٓ أُنزِلَ فِيهِ ٱلْقُرْءَانُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنَٰتٍ مِّنَ ٱلْهُدَىٰ وَٱلْفُرْقَانِ ۚ فَمَن شَهِدَ مِنكُمُ ٱلشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Satu Hati Sejuta Peduli
Ikuti Kegiatan Terbaru Kami
Baca artikel keislaman Kami Lainnya