Ini Dia 5 Adab Dalam Bertetangga
Daftar isi
Adab dalam bertetangga menjadi salah satu adab dalam berkehidupan sosial, yang mana sejak kecil kita hidup berdampingan dengan apa yang disebut dengan tetangga. Tetangga adalah orang/perseorangan yang berkumpul dengan kita di dalam suatu daerah yang memiliki ruang lingkup yang kecil.
Orang-orang tersebut hidup dengan kita dimanapun kita berada. Ketika kita berpindah tempat sekalipun pasti akan ada yang namanya tetangga dalam kehidupan sosial.
Untuk itu dibutuhkan sesuatu dalam hidup kita namanya adab dalam bertetangga agar kehidupan kita tidak adanya masalah yang menyebabkan kita kesusahan. Saudara kita ketika jauh dari keluarga kita sendiri adalah tetangga sekitar rumah kita.
Dalam Islam dimana oleh nabi Muhammad SAW diajarkan tata cara dalam menjalani kehidupan sosial salah satunya adalah tata cara atau adab dalam bertetangga disebutkan melalui hadist “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya.” (HR Bukhari-Muslim).
Berikut ini adalah adab dalam bertetangga yang perlu diterapkan
1. Memberi salam ketika bertemu/bertamu
Adab dalam bertetangga yang paling dasar ketika kita melaksanakan kehidupan sosial dalam bertetangga adalah sekedar memberikan salam yang baik kepada mereka. Dengan memberikan salam kepada mereka maka akan memberikan kesan yang ramah terhadap mereka sehingga kehidupan bertetangga kita akan baik.
Menyapa atau memberikan salam adalah sah satu bentuk ramah tamah yang dapat menyenangkan hati sesama orang yang mendengarnya, sehingga tidak ada salahnya kita menegur sapa tetangga kita dengan salam agar tercipta lingkungan yang harmonis diantara tetangga.
2. Berbuat baik terhadap tetangga
Pada suatu waktu Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, aku memiliki dua tetangga, manakah yang aku beri hadiah? Rasulullah menjawab: “Yang pintunya paling dekat dengan rumahmu.” (HR. Bukhari, Ahmad dan Abu Dawud).
Dalam hadist tersebut maksud daripada perkataan nabi adalah pintu paling dekat dengan kita adalah tetangga kita. Dalam berbuat baik pun tidak hanya berupa materi sehingga dapat dengan hal lain yang dapat mengartikan bahwa berbuat baik adalah hal yang dianjurkan oleh nabi khusus untuk tetangga sekitar kita.
Yang pertama kali berinteraksi dengan kita ketika mengalami musibah apapun itu adalah tetangga dengan kasus dimana keluarga yang kita miliki berada jauh dengan kita.
3. Tidak merebut hak milik tetangga
Dewasa ini sangat banyak sekali kasus sengketa antara tetangga dalam masalah lahan yang dimiliki masing masing pihak.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,
“Janganlah salah seorang di antara kalian melarang tetangganya menancapkan kayu di dinding (tembok)nya” (HR.Bukhari (no.1609).
Hadist tersebut menjelaskan mengenai adab dalam bertetangga yang perlu ditegakkkan dalam berkehidupan tetangga. Kepentingan pribadi seperti memanfaatkan lahan tetangga adalah hal yang tidak boleh dilakukan seenaknya, karena dengan hal tersebut dilakukan seenaknya akan memecah persaudaran dari 2 tetangga.
Sengketa dalam bertetangga pun dapat merebak ke permasalahan yang lebih besar sehingga harus berhati-hati dalam memanfaatkan kehidupan bertetangga.
4. Tidak mengganggu kenyamanan Bersama
Dari Abu Syuraih radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. Demi Allah, tidak beriman. “Sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yang tetangganya tidak aman dari keburukannya” (HR. Bukhari (no.6016)).
Untuk contoh kasus yang lebih sederhana adabdalam bertetangga adalah ketika kita memasang musik secara kencang sehingga dapat mengganggu kenyamanan bersama. Sehingga kita dianjurkan untuk tidak memikirkan diri kita sendiri agar dapat memposisikan diri kita sebagai tetangga kita.
Kenyamanan tersebut harus dapat dimengerti oleh sesama agar tidak timpang dan dapat dimengerti semua belah pihak.
5. Menjenguk ketika sakit
Menjenguk tetangga saat sedang sakit menjadi keharusan sebagai umat Muslim yang taat, sebagaimana Rasulullah ? bersabda:
“Apabila seseorang menjenguk saudaranya yang muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat hingga waktu pagi tiba.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih)
Demikian adalah adab dalam bertetangga yang perlu diterapkan dalam berkehidupan sosial dalam bertetangga. Niscaya ketika kita melakukan adab-adab tersebut dapat menjadikan hidup kita dipermudah oleh Allah melalui tetangga.
Bahkan ketika kita meninggal pun tetangga lah yang akan mengurus kita pertama kali selain keluarga kita sendiri.
Satu Hati Sejuta Peduli
Ikuti Kegiatan Terbaru Kami
Baca artikel keislaman Kami Lainnya