Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

bekerja

Bekerja dan Menjadi Seorang Ibu Baru, Bagaimana Membagi Waktunya?

Bekerja dan Menyusui? Siapa takut?

Oleh: Meilany Purnamasari Sudardjo, S.Gz

Bekerja tak lagi jadi halangan dalam memberikan ASI, hal itu bisa diatasi dengan cara memberikan ASI perah kepada bayi anda. Apa itu ASI perah? ASI perah adalah pemberian Air Susu Ibu kepada bayi tidak langsung dari payudara ibu, melainkan diperah terlebih dahulu kemudian disimpan dan nantinya diberikan kepada bayi (IDAI, 2014).

ASI perah bisa diberikan kepada bayi tidak hanya oleh ibu, sehingga ASI bisa tetap diberikan kepada bayi pada saat ibu sedang bekerja. Berikut Tips dan Trik untuk sukses memberikan ASI tapi ibu tetap bekerja!

Saat yang tepat untuk memerah ASI ketika bekerja, yaitu ASI diperah secara rutin minimal setiap 2-3 jam dan tidak menunggu payudara terasa penuh. Akan lebih sulit untuk memerah jika payudara sudah bengkak dan akan terasa nyeri serta akan menyebabkan penurunan produksi ASI (Kemenkes, 2014). Hal-hal yang perlu ibu ketahui pada saat akan memerah ASI, yaitu:

Persiapan :

  1. Menyiapkan perlengkapan seperti gelas/cangkir untuk menampung ASI perah dan botol untuk menyimpan ASI yang sudah diperah, yang sebelumnya sudah disterilisasi, caranya dengan memasukkan air mendidih ke dalam wadah tersebut, lalu dibiarkan selama beberapa menit, kemudian buang airnya.
  2. Label dan spidol untuk menulis tanggal dan jam pemerahan.
  3. Cooler box/termos dan es batu untuk menyimpan ASI perah.
  4. Jika diperlukan pemerahan dapat menggunakan pompa ASI. 
  5. Menyiapkan lap atau tisu yang bersih.
  6. Mencuci tangan sampai bersih, dengan menggunakan sabun, bersihkan sela-sela jari dan kuku sebelum menyentuh payudara dan wadah ASI (Kemenkes, 2014). 

Cara memerah :

  1. Ibu harus dalam kondisi tenang dan santai, mencari posisi yang nyaman. 
  2. Bila memungkinkan payudara dapat dikompres terlebih dahulu dengan lap yang telah dibasahi air hangat.
  3. Melakukan pemijatan ringan pada sekeliling payudara (Kemenkes, 2014).
  4. Letakkan jari dan ibu jari di setiap sisi aerola atau bagian gelap pada payudara dan tekan ke dalam kearah dinding dada.
  5. Tekan di belakang puting dan aerola atau bagian gelap pada payudara diantara ibu jari dan jari telunjuk.
  6. Tekan dari samping untuk mengosongkan semua bagian (Kemenkes, 2007). 

Cara menyimpan ASI perah di tempat kerja

  1. Yang pertama, tempat penyimpanan ASI perah disarankan menggunakan botol kaca, karena lemak-lemak dalam ASI tidak akan banyak menempel. Selain itu, botol kaca relatif murah dan bisa digunakan berulang kali. 
  2. Bila ASI perah disimpan dalam botol kaca, hendaknya botol jangan diisi terlalu penuh cukup ¾ botol saja, kerena dapat menyebabkan botol pecah saat disimpan dalam freezer. 
  3. Pastikan botol yang digunakan untuk menyimpan ASI perah sudah disterilisasi.
  4. Simpan ASI perah ke dalam botol steril dan tutup dengan rapat.
  5. Botol diberi label berupa jam, tanggal, dan nama untuk membedakan ASI perah milik pekerja lainnya.
  6. ASI perah harus disimpan dalam cooler box atau lemari pendingin, pisahkan ASI perah dengan bahan makanan lain (Kemenkes, 2014).

Ibu juga perlu mengetahui bagaimana cara membawa ASI perah dari tempat kerja ke rumah, yaitu yang pertama pastikan tutup botol sudah tertutup rapat, kemudian ASI perah dimasukkan ke dalam cooler box yang sudah berisi es batu dengan jumlah yang sesuai dengan jumlah botol ASI perah dan pastikan botol bersentuhan langsung dengan es batu.

Perlu diperhatikan masa simpan ASI perah dalam cooler box hanya 24 jam saja, sehingga setelah sampai dirumah, ASI perah segera dimasukkan ke dalam lemari pendingin atau ke dalam freezer. ASI perah yang disimpan di dalam freezer untuk jangka panjang (6 hari – 6 bulan, dengan suhu sekitar 18°C), sedangkan lemari pendingin untuk penyimpanan ASI perah dalam jangka pendek (5 hari) (Kemenkes, 2014).

Menyusui sambil bekerja itu tidak sesulit yang dipikirkan apabila kita mengetahui langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan. Nikmati dan syukuri setiap langkahnya, maka menyusui dan bekerja bukanlah masalah. Selamat mencoba ibu pintar!  

 

Baca juga :

Membiasakan anak berpenampilan sederhana

Menabung dan investasi

Manusia yang terbaik

Ikuti kegiatan kami di @yasapeduli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *