Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Daftar isi
Tsauban radhiyallahu ‘anhu menceritakan, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menemui kami setelah shalat subuh dan menceritakan bahwa beliau telah bertemu Tuhannya dengan bentuk yang terbaik. Di antara isi hadits tersebut:
ثُمَّ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ قُلْ يُسْمَعْ ، وَسَلْ تُعْطَهْ ، قَالَ : قُلْتُ : فَعَلِّمْنِي ، قَالَ : قُلِ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ فِعْلَ الْخَيْرَاتِ ، وَتَرْكَ الْمُنْكَرَاتِ ، وَحُبَّ الْمَسَاكِينِ ، وَأَنْ تَغْفِرَ لِي وَتَرْحَمَنِي ، وَإِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةً فِي قَوْمٍ فَتَوَفَّنِي إِلَيْكَ وَأَنَا غَيْرُ مَفْتُونٍ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ ، وَحُبًّا يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ
Kemudian berkata,
“Wahai Muhammad, katakan akan didengarkan dan mintalah akan diberikan. Beliau berkata, ‘Tolong ajarkan (doa) untukku’. Allah berkata, ‘Berdoalah dengan doa ini: Ya Allah, saya memohon kepada-Mu untuk dapat melakukan kebaikan, meninggalkan kemungkaran, mencintai orang miskin, dan ampuni serta sayangi diriku.
Ketika Engkau berkehendak terjadi fitnah terhadap suatu kaum, maka wafatkan diriku bertemu dengan-Mu dalam kondisi tidak terkena fitnah. Ya Allah saya memohon kepada-Mu agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang yang mencintai-Mu dan kecintaan yang dapat menyampaikan kepada kecintaan kepada-Mu.’” (HR. Ahmad no. 22109; Tirimizi no. 3541; dinyatakaan shohih oleh Syekh Albani).
Ada beberpa poin yang Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan kepada kita untuk berdoa di kala fitnah menerpa kita, baik sebelum maupun telah terjadi fitnah tersebut.
Karena kita sangat membutuhkan pahala amal sebagai modal hidup bahagia di dunia dan akhirat. Dimana kita juga tidak mengetahui kebaikan apakah yang dapat menghantarkan kita ke surga Allah. sehingga Allah dalam hadits Qudsi berfirman,
“Wahai hamba-Ku, kamu semua dalam kondisi tersesat kecuali orang yang telah Aku berikan hidayah kepadanya. Maka mintalah hidayah kepada-Ku, pasti Aku akan berikan hidayah kepadamu semua”. (HR. Muslim, 6737).
Bahkan kadangkala lingkungan juga tidak mendukung melakukan ketaatan, sehingga kita membutuhkan taufiq dan inayah dari Allah Subhanahu wa ta’ala agar diberi petunjuk bisa melakukan semua kebaikan, yang kecil maupun besar. Terkadang amalan besar dan agung menurut pandangan kita, namun Allah belum berkenan menerimanya.
Tapi ada amalan kecil dan remah menurut pandangan kita, tapi Allah menerimanya dan menjadi salah satu sebab yang menghantarkan kita ke dalam surga-Nya. Sehingga kebaikan apapun, sekecil apapun diupayakan agar kita bisa melaksanakannya.
Karena kita membutuhkan dijauhkan dari neraka dengan terlindungi dari setiap sumber dosa. Kalau kita sudah masuk pusaran dosa apalagi dari sumber dosa, kemungkinan besar untuk melakukan dosa lebih dominan. Kita juga tidak mengetahui mana yang mungkar dan mana yang makruf kecuali mendapatkan petunjuk dari Allah Subhanahu wa ta’ala. Apalagi kemaksiatan merajalela dimana-mana.
Baik di jalanan, pasar, kantor, supermarket bahkan telah masuk di rumah-rumah. Sehingga dibutuhkan perjuangan untuk dapat meninggalkan semua kemungkaran dan kemaksiatan tersebut. Maka layak kita memohon taufik kepada Allah agar dapat meninggalkan kemungkaran.
Ketika seseorang mencintai sesuatu, biasanya ingin mendapatkan manfaat atau kepentingan tertentu. Apa kira-kira tujuan dan urgensi mencintai orang miskin? Ada dua tujuan ketika seseorang mencintai orang miskin, yaitu:
Pertama, agar semakin dapat bersyukur dengan nikmat yang ada dan bisa lebih qona’ah (menerima) terhadap rezki yang dimiliki. Sering melihat ke bawah terkait nikmat yang Allah berikan agar senantiasa dapat bersyukur. Dan melihat ke atas terkait dengan ibadah yang kita lakukan agar semakin semangat menambah kebaikan.
Kedua, dengan mencintai orang miskin, maka kecintaan kita lebih tulus karena Allah semata, bukan karena kepentingan dunia ataupun kepentingan lainnya. Tidak ada yang kita harapkan darinya kecuali kecintaan tulus karena Allah semata.
Kita sangat membutuhkan ampunan dan kasih sayang dari Allah, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga serta kaum muslimin semuanya.
Karena fitnah pasti kita alami. Sehingga Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyuruh kita berlindung dari fitnah.
“Berlindunglah kamu semua kepada Allah dari fitnah yang nampak maupun yang tersembunyi.” (HR. Muslim, 7392).
Kita memohon kepada Allah agar terlindungi dari fitnah sampai meninggal dunia. Dengan cara dijauhkan dari sumber fitnah dan diwafatkan sebelum bencana fitnah ada. Karena ketika fitnah telah menerpa, sangat luar biasa cobaannya, sampai-sampai seseorang rela menjual agamanya untuk menyelamatkan harta dan nyawanya.
Tidak ada yang lebih menggembirakan bagi seorang mukmin melainkan mendapatkan kecintaan Allah. sehingga doa yang kita lantunkan adalah agar mendapatkan kecintaan-Nya, mencintai orang yang cinta kepada-Nya, dan amalan yang dapat mendekatkan kecintaan kepada-Nya. Karena ketika seseorang telah mendapatkan kecintaan Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya (lihat surat Ali Imron ayat 31).
Semoga kita mendapatkan kecintaan dan ampunan dari Allah serta semoga pula kita dijauhkan dari fitnah dan diwafatkan dalam kondisi husnul khotimah, aamiin.
Baca juga :
Berbagi senyuman bersama relawan dan lansia
Larangan mengolok – olok kaum lain
Ikuti kegiatan kami di @yasapeduli