Kemewahan belajar membaca Al Quran tidak dirasakan oleh warga stadion barat, Turen. Bisa jadi Al Quran belum ada dalam gaya hidup utama warga disana. Mungkin juga hal itu menjadi alasan mengapa tidak banyak TPQ yang berdiri.
Bahkan Kata TPQ masih asing bagi mereka. Tetapi salah satu warganya tidak mempersoalkan hal tersebut dan mengajarkan anaknya secara mandiri membaca dan memahami Al Quran.
Setelah sekian lama berlalu, santrinya terus bertambah. Sedikit demi sedikit. Hingga kini, tidak disangka ia mengajarkan pula ke 32 anak-anak lainnya. Hingga September lalu berdirilah TPQ Fastabihul Khairat di rumahnya. Dengan harapan terus menegakkan cinta terhadap Al Qur’an kepada anak-anak disana.
Kini, TPQ tersebut menjadi satu-satunya pusat tempat mengaji di daerahnya. Tetapi Al Qur’an yang tersedia sangat terbatas. Akhirnya, Selasa (8/6) YASA Malang berkunjung ke TPQ tersebut dan memberikan titipan dari #orangbaik berupa 20 ekslempar Al Qur’an
Tidak hanya itu, 30 Al Quran lainnya telah sampai di Pondok Pesantren Daarul Huda, Gondanglegi, Kabupaten Malang. Al Quran yang diberikan merupakan titipan dari ruang baik yang berfokus untuk berbagi Al Quran ke penjuru negeri. Al Quran tersebut diterima dan dibagikan landung oleh Ust Fathur Rachman sebagai pengajar ponpes
Semoga semangat terus mengalir untuk santri dan ustad di Turen, Gondanglegi dan berbagai daerah minoritas lainnya. Allah melihat dan mendengarkan segala yang kalian usahakan untuk memperjuangkan hidupnya Al Quran di daerah kalian