Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Daftar isi
Sabtu (4/12) sore menjadi hari yang berbeda bagi warga di lereng Semeru. Tiba-tiba saja awan gelap mencegah sinar matahari menyentuh tanah Lumajang. Awan panas disertai hujan abu yang begitu lebat dan suara gemuruh dari arah Gunung Semeru membuat panik warga Lumajang. Warna merah yang meledak dari tengah gunung, menerangi daerah sekitarnya. Turun dengan menghancurkan segala hal disekitarnya.
Media sosial pun langsung ramai meneriak kan ‘Semeru Erupsi’. Malam itu juga, banyak lembaga sosial dan komunitas berbegas menuju lokasi bencana. Esok harinya (5/12), YDC bergerak menuju Semeru bersama dengan bantuan yang sekira dibutuhkan oleh para pengungsi. Kami hanya bisa menginjakkan kaki sejauh 5 km dari Gunung Semeru. Keadaan masih cukup berbahaya, hanya tim SAR saja yang diperbolehkan mendekat ke daerah lahar dingin untuk mencari korban.
Erupsi Semeru kali ini memakan cukup banyak korban. Baik korban nyawa, ternak, pertanian, dan harta benda. Seorang ibu pun bercerita dengan mata yang berkaca-kaca dan suaranya yang bergetar saat mengingat kembali apa yang baru saja menimpa keluarganya. Saat erupsi terjadi, ia segera mengendong anaknya yang sedang tertidur. Saking paniknya, ia bahkan kelupaan untuk memakai sandal. Yang ada dipikirannya adalah bagaimana agar ia dan anaknya bisa selamat.
Ia bercerita dengan sorot mata yang sendu. Berusaha tegar meski mengetahui bahwa kini ia tidak memiliki apapun selain keluarganya. Rumahnya, kampungnya yang ia tinggali sedari kecil kini sudah hilang terbenam oleh tingginya abu dari Gunung Semeru. Rumahnya yang penuh kenangan dan ia bangun untuk keluarganya dengan susah payah hilang begitu saja. Tetapi rasa syukur masih keluar dari mulutnya.
“Alhamdulillah, kami 6 KK 17 orang selamat semua. Alhamdulillah kami semuanya selamat.” Ucap ibu dua anak tersebut.
Kini ia mengungsi di salah satu pengungsian di Pronojiwo. Mendengar cerita tersebut, kami mengunjungi daerah rumah beliau yang cukup dekat dengan Semeru. Benar saja, rumahnya tenggelam oleh abu Semeru, beberapa rumah di sekitarnya bahkan ambruk dan hanya tersisa kayu-kayu penyangga saja. Melihat secara langsung kerusakan yang bisa disebabkan oleh satu letusan gunung begitu luar biasa. Tiba-tiba saja, rasanya diri ini begitu kecil dihadapan alam yang mengamuk.
Jadi seperti inilah yang terjadi jika Allah telah berkehendak. Jika Allah telah mengizinkan Gunung Semeru untuk memuntahkan isi perutnya dan merusak segala yang dilewatinya. Sungguh Allah sangatlah berkuasa atasnya. Seakan Allah membisikkan pada mahluknya bahwa kita bukanlah apa-apa tanpanya. Apa yang menjadi milik Allah, pastilah akan kembali padanya.
Minggu pertama setelah erupsi pertama, YASA berusaha memenuhi kebutuhan mendesak para warga yang mengungsi. Dari pakaian, makanan, dan obat-obatan. Serta mengajak berbagai kalangan untuk bersama-sama membantu para korban Semeru. YDC dengan sigap mendirikan posko utama untuk mengumpulkan bantuan dari berbagai pihak yang telah sampai ke Semeru. Mengolahnya dan membagikannya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan ke warga-warga sekitar.
Di minggu kedua, YDC terus melakukan pendataan untuk mengetahui jumlah orang yang terdampak erupsi Semeru, bertanya pada warga apa saja kebutuhan yang saat ini paling mendesak dan perlu segera dibantu, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menyalurkan bantuan agar tepat sasaran dan dapat segera dinikmati oleh warga.
Bantuan terus datang seperti air yang mengalir dengan derasnya. Berbagai pihak dengan penuh semangat ingin membantu korban erupsi Semeru. Seakan Allah berbicara pada kami untuk meneruskan langkah kami dengan semangat dan ikhlas. Seakan-akan Allah membersamai kami di setiap langkah-langkah dan keputusan yang dilakukan untuk korban erupsi Semeru.
Terimakasih kepada para komunitas. Karena kepedulian dan aksi nyata kalian, bantuan-bantuan ini bisa dinikmati oleh para penyintas. Kami bisa membantu memenuhi kebutuhan pangan mereka, mengadakan trauma healing untuk anak-anak, membantu sekolah anak-anak, membangun kembali fasilitas-fasilitas penting yang rusak, hingga hunian sementara untuk keluarga penyintas, dan berbagai kebaikan-kebaikan lainnya.
Terimakasih pula kepada Relawan Pejuang Perubahan bersama dengan relawan YDC yang sigap saat dibutuhkan di waktu genting. Kalian yang harus meninggalkan keluarga, kuliah, dan kegiatan lainnya demi membantu para korban erupsi Semeru selama tiga minggu. Semoga Allah membalas setiap bulir keringat dan rasa lelah kalian.
YASA bertekad akan terus ada untuk membantu warga Semeru bangkit kembali. Membantu mereka mendapatkan pemasukan untuk keluarganya kembali. Menyekolahkan anak-anaknnya, dan memberikan hunian sementara untuk mereka tinggali. Hal ini tidak akan mudah, apalagi jika berjalan sendiri. Tetapi akan menjadi lebih ringan jika dijinjing bersama-sama. Tentu perlu waktu dan tenaga ekstra untuk merealisasikan hal ini. Tetapi bukan berarti mustahil. Apalagi, jika Allah telah membersamai dan meridhoi kita di setiap langkah yang kita lalui. Inn Sha Allah. Karena tidak ada yang mustahil bagi-Nya. Karena Allah Maha Kaya.
Tetaplah bergandengan tangan dalam kebaikan. Mereka masih membutuhkan uluran saudara-saudaranya untuk bisa berdiri kembali. Tidak ada seorang pun yang berharap diberi cobaan seperti ini. Kehilangan seluruh harta bendanya, bahkan beberapa harus kehilangan orang terkasihnya. Setidaknya kita sebagai saudara muslim dapat menjadi tempat berlindung sementara, bahu untuk menangis dan bersandar, serta uluran tangan yang membantu mereka berdiri kembali. Dan jadikan lah bencana erupsi ini sebagai pengingat bagi kita semua, bahwa kita sangatlah lemah tanpa bantuan dan pentujuk dari Allah.
Satu Hati Sejuta Peduli
Lihat kegiatan terbaru kami lainnya