Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

4 Catatan Perilaku boros (Mubadzir) adalah Perilakunya Setan

Perilaku Boros
Mubadzir

Perilaku boros (Mubadzir) adalah Perilakunya Setan

Perilaku boros atau mubadzir adalah kecenderungan untuk menggunakan lebih banyak sumber daya daripada yang sebenarnya diperlukan. Hal ini dapat mencakup pemborosan dalam pengeluaran uang, waktu, energi, atau sumber daya alam. Meskipun terkadang perilaku boros terlihat sepele, dampak jangka panjangnya bisa sangat merugikan, baik secara pribadi maupun lingkungan.

Dalam ayat, Allah Ta’Ala Befirman:

وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ

Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan.” (QS. Al Isro’: 26-27).

Mujahid mengatakan, “Semisalnya seseorang menginfakkan seluruh hartanya dalam jalan yang benar, itu bukanlah tabdzir (pemborosan). Namun jika seseorang menginfakkan satu mud saja (ukuran telapak tangan) pada jalan yang keliru, itulah yang dinamakan tabdzir (pemborosan).”

Qotadah mengatakan, “Yang namanya tabdzir (pemborosan) adalah mengeluarkan nafkah dalam berbuat maksiat pada Allah, pada jalan yang keliru dan pada jalan untuk berbuat kerusakan.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 8).

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلاَثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلاَثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةَ الْمَالِ

Sesungguhnya Allah meridlai tiga hal bagi kalian dan murka apabila kalian melakukan tiga hal. Allah ridha jika kalian menyembah-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan (Allah ridla) jika kalian berpegang pada tali Allah seluruhnya dan kalian saling menasehati terhadap para penguasa yang mengatur urusan kalian. Allah murka jika kalian sibuk dengan desas-desus, banyak mengemukakan pertanyaan yang tidak berguna serta membuang-buang harta.” (HR. Muslim no.1715)

Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah ingin membuat manusia menjauhi sikap boros  dengan mengatakan: “Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan”. Dikatakan demikian karena orang yang bersikap boros menyerupai setan dalam hal ini.

Perilaku boros (mubadzir) merupakan salah satu perilaku setan yang menjangkit umat ini,terlebih pada zaman ini.Pada zaman ini banyak diantaranya yang suka membelanjakan harta pada hal yang tidak perlu dan tidak berguna,selain itu adanya kecenderungan agar terlihat lebih kaya,up to date dan selalu ingin tampil menonjol dihadapan khalayak umum maupun sosial media,hal ini menambah pula keinginan seseorang menjadi boros.

Perilaku boros ini menyerupai setan dan bahkan bisa disebut sebagai temannya setan karena perilaku ini melekat pada setan.Seperti perkataan ulama

Syaikh As Sa’di rahimahullah mengatakan, “Orang yang boros disebut temannya setan karena setan tidaklah mengajak selain pada sesuatu yang tercela. Setan mengajak manusia untuk pelit dan hidup boros atau berlebih-lebihan. Padahal Allah memerintahkan kita untuk bersikap sederhana dan pertengahan (tidak boros dan tidak terlalu pelit). Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا

Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. ” (QS. Al Furqan: 67). (Taisir Al Karimir Rohman, 456)

Akar Masalah Perilaku Boros

Pemborosan sering kali dipicu oleh beberapa faktor, termasuk:

  1. Kebiasaan Konsumtif: Budaya konsumsi masa kini mendorong seseorang untuk membeli lebih banyak daripada yang diperlukan.
  2. Kurangnya Kesadaran: Tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang pentingnya pengelolaan sumber daya dapat mendorong perilaku boros.
  3. Tekanan Sosial: Adanya tekanan dari lingkungan sekitar, seperti untuk terus mengikuti tren atau gaya hidup tertentu, dapat mendorong perilaku boros.

Dampak Perilaku Boros

Perilaku boros memiliki dampak yang merugikan:

  1. Keuangan yang Tidak Stabil: Ketidakmampuan untuk mengelola uang secara bijaksana bisa menyebabkan masalah keuangan yang serius, termasuk utang yang meningkat.
  2. Kerugian Lingkungan: Pemborosan sumber daya alam seperti air, listrik, dan bahan bakar berkontribusi pada kerusakan lingkungan.
  3. Peningkatan Stres: Merasa tidak stabil secara finansial atau terjebak dalam siklus pemborosan bisa meningkatkan tingkat stres dan kecemasan.

Cara Mengatasi Perilaku Boros

  1. Pembuatan Anggaran yang Realistis: Membuat rencana pengeluaran bulanan yang mempertimbangkan pengeluaran esensial dan hiburan dapat membantu mengendalikan pemborosan.
  2. Pertimbangkan Sebelum Membeli: Berpikir dua kali sebelum melakukan pembelian besar. Tanyakan pada diri sendiri apakah barang atau layanan yang akan dibeli benar-benar diperlukan.
  3. Kembangkan Kesadaran akan Sumber Daya: Berupaya untuk menggunakan sumber daya secara bijaksana, seperti menghemat air dan listrik di rumah.
  4. Edukasi Finansial: Pendidikan tentang manajemen keuangan dan pentingnya investasi dapat membantu mengubah pola pikir terkait uang.

Mengubah Pola Pikir untuk Perubahan Positif

Perubahan perilaku boros membutuhkan kesadaran dan komitmen. Tidak hanya untuk kebaikan pribadi, tapi juga demi keseimbangan lingkungan yang lebih baik. Dengan mengenali kebiasaan konsumtif dan mengambil langkah-langkah proaktif, kita bisa mulai membuat perubahan yang signifikan.

Perubahan ini merupakan proses berkelanjutan, Ini adalah proses yang membutuhkan ketekunan dan kesabaran. Namun, dengan kesadaran yang ditingkatkan dan langkah-langkah yang tepat, siapa pun dapat memperbaiki perilaku borosnya dan membantu menciptakan lingkungan yang lebih berkelanjutan.

Satu Hati Satu Peduli

YASA Peduli Palestina

Image

Artikel Lainnya :

Benar dalam Berbicara

3 Amalan Jariyah yang Tak Terputus

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *