Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Daftar isi
Oleh : Catur Saptaning Wilujeng, S.Gz, MPH
Apakah gizi seimbang itu? Apakah susunan makanan kita sudah memenuhi prinsip gizi seimbang? Mengapa kita harus tahu prinsip gizi seimbang dalam menyiapkan makanan untuk keluarga? Jawabannya adalah karena kita baik yang belum menjadi orang tua maupun yang sudah menjadi orang tua, mempunyai tugas untuk menyiapkan dan memberikan makanan untuk keluarga kita.
Jadi gizi seimbang adalah susunan pangan atau makanan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh (cukup secara kuantitas, cukup secara kualitas, mengandung berbagai zat gizi yaitu energi, protein, vitamin dan mineral), dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.
Selain 4 pilar gizi seimbang, kita juga harus mencermati 10 pesan gizi seimbang.
Mensyukuri dan menikmati makanan salah satu caranya adalah dengan berdoa sebelum makan dan tidak tergesa-gesa ketika mengunyah makanan, sehingga makanan mudah dicerna dan diserap.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) secara umum menganjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan
sejumlah 400 g perorang perhari, yaitu terdiri dari 250 g sayur (setara dengan 2½ porsi atau 2½ gelas sayur setelah dimasak dan ditiriskan) dan 150 g buah. (setara dengan 3 buah pisang ambon ukuran sedang atau 1½ potong pepaya ukuran sedang atau 3 buah jeruk ukuran sedang).
Bagi orang Indonesia dianjurkan konsumsi sayuran dan buah-buahan 300-400 g perorang perhari bagi anak balita dan anak usia sekolah, dan 400-600 g perorang perhari bagi remaja dan orang dewasa. Sekitar dua-pertiga dari jumlah anjuran konsumsi sayuran dan buah-buahan tersebut adalah porsi sayur.
Kelompok pangan sumber protein terbagi menjadi 2 kelompok pangan protein yaitu nabati dan hewani.
Kebutuhan pangan hewani 2-4 porsi (setara dengan 70-140 g/2-4 potong daging sapi ukuran sedang atau 80-160 g/2-4 potong daging ayam ukuran sedang atau 80-160 g/2-4 potong ikan ukuran sedang) sehari dan pangan protein nabati 2-4 porsi sehari ( setara dengan 100-200 g/4-8 potong tempe ukuran sedang atau 200-400 g/ 4-8 potong tahu ukuran sedang) tergantung kelompok umur dan kondisi fisiologis (hamil, menyusui, lansia, anak, remaja, dewasa).
Cara mewujudkan pola konsumsi makanan pokok yang beragam adalah dengan mengonsumsi lebih dari satu jenis makanan pokok dalam sehari atau sekali makan.
Salah satu cara mengangkat citra pangan karbohidrat lokal adalah dengan mencampur makanan karbohidrat lokal dengan terigu, seperti pengembangan produk boga yang beragam misalnya, roti atau mie campuran tepung singkong dengan tepung terigu, pembuatan roti gulung pisang, singkong goreng keju dan lain-lain
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji menyebutkan bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok makan), natrium lebih dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per orang per hari akan meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
Membiasakan sarapan aalah untuk memenuhi 15-30% kebutuhan gizi selama sehari. Sarapan dilakukan mulai bangun bagi sampai jam 9 pagi.
Kebutuhan air untuk tubuh kita adalah 2 liter/ 8 gelas sehari (anak dan dewasa) dengan aktivitas ringan dan berada pada iklim tropis. Sedangkan untuk ibu hamil, ibu menyusui, olahragawan, dan pekerja yang berkeringat memerlukan lebih dari 2 liter kebutuhan air tersebut.
Dianjurkan untuk membaca label pangan yang dikemas terutama keterangan tentang informasi kandungan zat gizi dan tanggal kadaluarsa sebelum membeli atau mengonsumsi makanan tersebut.
Lima langkah mencuci tangan memakai sabun yang baik dan benar adalah 1) Basahi tangan seluruhnya dengan air bersih mengalir; 2) Gosok sabun ke telapak, punggung tangan dan sela jari-jari; 3) Bersihkan bagian bawah kuku-kuku; 4) Bilas dengan air bersih mengalir; 5) Keringkan tangan dengan handuk/tissu atau keringkan dengan udara/dianginkan.
Aktivitas fisik dikategorikan cukup apabila seseorang melakukan latihan fisik atau olah raga selama 30 menit setiap hari atau minimal 3-5 hari dalam seminggu. Contoh aktivitas fisik sehari-hari seperti berjalan kaki, berkebun, menyapu, mencuci, mengepel, naik turun tangga dan lain-lain.
Sedangkan latihan fisik adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan secara terstruktur dan terencana, dengan tujuan untuk meningkatkan kesegaran jasmani. Beberapa latihan fisik yang dapat dilakukan seperti berlari, joging, bermain bola, berenang, senam, bersepeda dan lain-lain.
Baca juga :
Taat membangun solidaritas organisasi
Ikuti kegiatan kami di @yasapeduli