Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Oleh: Ustadz Ahmad Arqom
Perempuan tua yang sudah berusia 60 tahun itu bernama Saebah. Walaupun begitu ia masih tercatat sebagai mahasiswi di Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Jakarta. Setiap hari wanita ini, dengan bermodal Walkman, dia mendengarkan rekaman suaranya sendiri yang diputar pada selepas shalat subuh, ashar dan maghrib. Kalimat yang didengarnya itu adalah:
Hasilnya? “Alhamdulillah, kesemutan di kaki sembuh dan jarang kambuh. Saya merasa lebih sehat,” kata Saebah. Saebah memang menjalani terapi OTOSUGESTI atau memberi sugesti (pengaruh) kepada diri sendiri. Yang mengajarinya adalah Nina Kemala Sari, dokter spesialis penyakit dalam. Nina memang sukses mempertahankan disertasinya di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang bertajuk: “Peran Autosugesti pada Kualitas Hidup Pasien Geriatri (pasien yang berusia di atas 60 tahun)”. Dan Saebah adalah satu orang yang dilibatkan dalam penelitiannya.
Nah setelah membaca fakta itu sebagaimana dimuat di Majalah Tempo edisi 28 Oktober 2012, aku menyadari mestinya aku dan dirimu bisa semakin meningkatkan efek sugesti (pengaruh) pada diri sendiri untuk menumbuhkan dan mengokohkan rindu dan cinta kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Pencipta Kehidupan, serta beragam kondisi kejiwaan diri yang unggul lainnya.
Ini karena setiap hari aku dan dirimu membaca ayat-ayat-Nya minimal dalam saat-saat ruku’ dan sujud kepada-Nya. Jika kalimat pendek yang diucapkan Saebah saja terbukti efektif dalam memberikan pemulihan kesehatan, maka ayat-ayat dan kalimat-kalimat dalam kitab suci-Nya yang mengandung kesadaran tentang Tuhan, syukur dan pengabdian kepada-Nya, harapan dan doa kepada-Nya, serta beragam sugesti dan pengaruh jika diucapkan secara sadar, teratur, dan konsisten.
Untuk meningkatkan efek pengaruh tumbuhnya rindu dan cinta kita kepada Nya, cobalah melakukan ini:
Lakukan hal-hal di atas sesering mungkin sesuai kemampuanmu.
Mengapa aku menyarankan itu. Ada beberapa alasan:
Selamat mencoba. Semoga engkau semakin memiliki rindu, cinta, kekokohan dan keteguhan jiwa, serta bisa menghasilkan prestasi gemilang yang membawa manfaat bagi sesama.
“Semua pencapaian keahlian dan prestasi luar biasa manusia dibentuk oleh proses pengulangan yang dihayati dan ditekuni”
Tuhan Yang Maha Mengetahui menyebutkan dan menerangkan tentang keyakinan, pengabdian, ibadah, karakter, kerja keras, amal kebaikan, perjuangan hidup, balasan-balasan-Nya terhadap perbuatan hamba-Nya dan lain sebagainya dalam ayat-ayat di kitab suci-Nya seringkali berulang-ulang. Nabi dan Rasul terakhir sang teladan bersama sahabat-sahabatnya kerap membaca ayat-ayat-Nya seringkali dengan cara mengulang-ulangnya.
Begitu pula orang-orang saleh sesudahnya. Mengulang-ulang membaca ayat-ayat-Nya dalam berbagai kesempatan penghambaan kepada-Nya memungkinkanmu:
Itulah mengapa generasi pertama ummat ini tumbuh sebagai manusia unggul dengan ayat-ayat-Nya.
Baca juga :
Ikuti kegiatan kami di @yasapeduli
[…] Mengabdikan hidup […]
[…] Mengabdikan hidup kepadaNya […]