Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

zakat

Apakah Zakat 2,5% Masih Relevan di Zaman Sekarang?

Apakah Zakat 2,5% Masih Relevan di Zaman Sekarang?

zakat

Setiap tahun, umat Islam yang telah memenuhi syarat diwajibkan untuk mengeluarkan shadaqah sebesar 2,5% dari hartanya. Tapi pernah nggak sih kamu bertanya, kenapa cuma 2,5%? Dan, apakah angka ini masih cukup untuk mengatasi ketimpangan sosial yang makin terasa sekarang?

Yuk kita bahas bareng-bareng, bestie!


Kenapa Harus 2,5%? Apa Bukan Terlalu Kecil?

Menurut ulama klasik seperti Al-Qurthubi, angka 2,5% itu sangat bijak. Kenapa? “Kadar ini tidak memberatkan si pemberi shadaqah (muzaki), tapi cukup membantu si penerima shadaqah (mustahik).”

Artinya,shadaqah tidak dimaksudkan untuk membuat yang kaya jadi kesulitan, tapi cukup untuk meringankan beban yang membutuhkan.

Begitu juga kata Ibnu Hajar al-Asqalani, angka ini menunjukkan rahmat Allah. Bayangin, dari seluruh harta yang kamu miliki, Allah hanya minta 2,5% untuk dikeluarkan sebagai shadaqah. Sisanya? Bebas kamu kelola dan nikmati secara halal.

Sementara Yusuf al-Qaradawi, dalam kitabnya Fiqh az-Zakah, menjelaskan bahwa angka ini proporsional. Makin besar hartamu, makin besar pula shadaqahnya. Jadi, keadilan sosial tetap terjaga.


Apakah 2,5% Masih Cukup untuk Zaman Sekarang?

zakat

Pertanyaan ini sering banget muncul, apalagi melihat ketimpangan sosial yang makin lebar, harga kebutuhan naik, dan bencana datang silih berganti.

Jawabannya: ya, tetap relevan. Kenapa?

Karena zakat itu ibadah ma’budiyah — artinya, ketentuannya datang langsung dari Allah, bukan hasil kesepakatan manusia. Maka, angka 2,5% bersifat tetap (tsabit) sebagai syariat.

Tapi, Islam juga nggak membatasi kepedulian sosial hanya lewat zakat. Kita juga dianjurkan untuk memberi lewat:

  • Infak

  • Sedekah

  • Wakaf

  • Hibah

Zakat hanyalah kewajiban minimum. Kalau kondisi mendesak, seperti saat terjadi bencana besar, umat Islam justru dianjurkan memberi lebih lewat infak dan sedekah.


Contoh Nyata: Zakat Bisa Berdampak Besar

Misalnya, ada seorang pengusaha dengan aset Rp10 miliar.

Wajib zakatnya:
2,5% x Rp10 M = Rp250 juta

Apakah angka itu kecil? Nggak juga. Bayangkan kalau ada 10.000 pengusaha lain yang melakukan hal yang sama.
Rp250 juta x 10.000 = Rp2,5 triliun!

Kalau zakat dihimpun dan dikelola dengan benar, ini bisa menjadi solusi nyata bagi banyak masalah sosial—dari kemiskinan, pendidikan, kesehatan, hingga ketahanan pangan.


Jadi, Masalahnya Bukan di Angka

Bukan soal “apakah 2,5% itu cukup?”, tapi lebih kepada: Apakah umat Islam sudah patuh menunaikan zakat sesuai aturan?

Kalau semua yang mampu benar-benar bayar zakat dengan jujur dan ikhlas, maka dampaknya bisa sangat besar.


Penutup

shadaqah 2,5% bukan angka asal-asalan. Ia adalah bagian dari rahmat dan kebijaksanaan syariat Islam. Walaupun terlihat kecil, kekuatannya besar kalau dikerjakan secara kolektif dan konsisten.

Dan jangan lupa, kepedulian sosial nggak berhenti di shadaqah. Masih banyak pintu kebaikan lain yang terbuka lebar—tinggal kita mau masuk atau tidak.

Link Donasi

✅ Yasa Peduli – Program Kebaikan Sosial

Artikel Lain

https://www.yasapeduli.org/artikel/

Follow Us!

https://www.instagram.com/yasapeduli/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *