Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Senin, 13 Oktober 2025 — dunia kembali kehilangan salah satu saksi kebenaran dari bumi Palestina. Saleh Amer Fuad Al-Jaafarawi, seorang jurnalis muda yang dikenal berani dan penuh dedikasi, syahid saat meliput di Jalur Gaza. Namanya telah lama dikenal publik dunia sebagai salah satu wajah yang terus menyuarakan penderitaan rakyat Palestina di tengah blokade dan genosida yang tak kunjung berhenti.
Kabar gugurnya Saleh Aljafarawi menambah daftar panjang jurnalis yang wafat dalam tugas, menjadi saksi nyata betapa mahalnya harga kejujuran dan keberanian di tanah yang dijajah.
Kronologi Kejadian
Menurut laporan berbagai sumber, tubuh Saleh ditemukan dengan tujuh luka tembak, yang mengindikasikan bahwa penembakan dilakukan secara sengaja. Pelaku pembunuhan disebut berasal dari kelompok kriminal yang diduga bekerja sama dengan pihak Israel. Selama genosida di Gaza berlangsung, kelompok-kelompok ini kerap melakukan penjarahan bantuan, pembunuhan terhadap warga sipil, dan menciptakan kekacauan di seluruh wilayah Gaza.
Peristiwa tragis ini menegaskan bahwa bagi para jurnalis Palestina, setiap langkah di medan liputan adalah taruhan antara hidup dan mati. Namun, di balik semua itu, mereka tetap memilih untuk bertahan — bukan karena tidak takut mati, melainkan karena mereka lebih takut dunia kehilangan kebenaran.
Wasiat Sang Jurnalis
Beberapa jam sebelum kepergiannya, Saleh menulis surat wasiat yang kini viral di berbagai media internasional. Kata-katanya menembus hati siapa pun yang membacanya:
“Saya Saleh, menulis wasiat ini bukan sebagai perpisahan, tapi kelanjutan dari jalan yang saya yakini. Saya telah berusaha sekuat tenaga menjadi suara bagi bangsa saya, menanggung sakit dan kehilangan, namun tidak pernah berhenti menyampaikan kebenaran.
Jika saya syahid, ketahuilah: saya tidak hilang, saya hidup di sisi Allah bersama mereka yang menepati janji.”
Ia menutup wasiatnya dengan pesan menyentuh kepada keluarganya:
“Ampunilah saya jika ada salah, dan teruslah menjaga kata dan gambar, karena keduanya adalah amanah dan pesan bagi dunia. Syahid bukanlah akhir, melainkan awal dari kebebasan yang sejati. Jangan lupakan Palestina dan Masjid Al-Aqsa. Jika saya tak sampai di halamannya di dunia ini, semoga kita berkumpul di surga yang kekal.”
Kata-kata ini menjadi simbol keberanian dan keteguhan iman seorang jurnalis yang menjadikan profesinya sebagai jalan jihad — menegakkan kebenaran di tengah gelapnya kebohongan perang.
Jurnalis, Penjaga Kebenaran
Saleh bukan satu-satunya jurnalis yang gugur di Gaza. Sejak agresi militer dimulai, lebih dari 170 jurnalis Palestina telah syahid dalam menjalankan tugas mereka. Mereka bukan sekadar peliput berita — mereka adalah penjaga narasi kemanusiaan, memastikan dunia tahu bahwa di balik angka dan statistik, ada nyawa, keluarga, dan harapan yang hancur.
Namun, di tengah ancaman dan penderitaan, mereka tetap meliput. Dengan kamera seadanya, mikrofon yang rusak, dan sinyal yang nyaris tidak ada, mereka terus menyampaikan pesan dari reruntuhan Gaza: “Kami masih hidup, tapi dunia harus tahu apa yang mereka lakukan kepada kami.”
Amanah yang Harus Diteruskan
Kematian Saleh Aljafarawi bukan sekadar kehilangan bagi Palestina, tetapi juga tamparan bagi dunia yang masih diam terhadap ketidakadilan. Setiap darah yang tertumpah di tanah Gaza adalah seruan agar dunia tidak lagi berpaling.
Bagi umat Islam, kematian Saleh bukan akhir, melainkan permulaan bagi perjuangan yang lebih besar. Seperti yang ia tulis dalam wasiatnya, syahid adalah awal dari kebebasan sejati. Dan setiap suara, setiap tulisan, setiap doa, adalah bagian dari rantai panjang perjuangan itu.
Kini, tugas kita adalah melanjutkan amanah Saleh menjadi suara bagi yang dibungkam, menyebarkan kebenaran tentang Palestina, dan memastikan perjuangan ini tidak berhenti di tengah jalan.
Doa dan Harapan
Semoga Allah menerima Saleh Aljafarawi sebagai syuhada yang mulia, mengampuni dosanya, dan menempatkannya bersama para pejuang kebenaran di surga-Nya.
Semoga keluarganya diberi kekuatan, dan rakyat Palestina terus kokoh menghadapi kezaliman.
Karena meski tubuhnya telah tiada, suara Saleh akan terus bergema di antara puing-puing Gaza, di hati setiap jiwa yang mencintai keadilan, dan di doa jutaan umat yang tak pernah berhenti berharap: “Ya Allah, lindungilah Palestina.”
Link Donasi
✅ Yasa Peduli – Program Kebaikan Sosial
Artikel Lain
https://www.yasapeduli.org/artikel/
Follow Us!