Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

harta

5 Alasan Penting Belajar Fiqih Harta bagi Keluarga Muslim

fiqih harta

Mempelajari fiqih harta keluarga penting agar setiap muslim mampu berislam secara kaffah. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak orang beragama Islam yang sangat patuh pada Al-Qur’an dan sunnah dalam hal ibadah. Namun, ketika berbicara soal bisnis, harta, atau kekayaan, justru sering kali prinsip Islam ditinggalkan. Pola ekonomi yang dipilih cenderung kapitalis, padahal Islam mengatur bukan hanya ibadah ritual, tapi juga urusan muamalah, termasuk pengelolaan harta keluarga. Islam hadir dalam ibadah kita, dalam interaksi sosial, dalam keluarga, hingga dalam urusan politik dan ekonomi.


1. Harta Sebagai Bagian dari Ibadah

Mencari nafkah bukan sekadar rutinitas, tapi ibadah. Allah SWT memerintahkan umat-Nya untuk bekerja dan membelanjakan penghasilan dengan cara yang baik. Seorang suami yang bekerja sesungguhnya sedang beribadah. Dengan begitu, ibadah bukan hanya di masjid, melainkan juga di pasar, kantor, dan ruang profesional.

Dalam hadis sahih, diceritakan seseorang dimasukkan ke surga hanya karena memberi kemudahan dalam transaksi bisnisnya. Hal ini menegaskan bahwa harta adalah sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, bukan tujuan hidup.


2. Harta Sebagai Penyebab Konflik Keluarga

Banyak masalah rumah tangga dipicu oleh persoalan harta. Konflik bisa muncul karena suami tidak memberi nafkah, tidak adil dalam membelanjakan uang, atau ketika penghasilan istri lebih besar dari suami. Bahkan, warisan sering kali menjadi pemicu pertengkaran antar anak-anak setelah orang tua meninggal.

Selain itu, praktik haram seperti judi, riba, dan khamr juga menjadi sumber kehancuran rumah tangga. Dalam Al-Maidah ayat 90–91, Allah dengan jelas melarang perbuatan tersebut karena menimbulkan permusuhan. Oleh karena itu, pemahaman ekonomi Islam penting untuk mencegah keretakan rumah tangga.


3. Harta Akan Dimintai Pertanggungjawaban

Dalam hadis riwayat Tirmidzi disebutkan, setiap manusia akan ditanya tentang hartanya: dari mana diperoleh dan ke mana dibelanjakan. Pertanyaan ini menjadi pengingat bahwa pengelolaan harta keluarga bukan hanya soal manajemen keuangan, tapi juga amanah besar yang kelak dipertanggungjawabkan di akhirat.


4. Ekonomi Keluarga Terkait Hukum Fiqih

Banyak hukum fiqih berkaitan dengan harta keluarga. Misalnya, kewajiban haji bagi yang mampu secara finansial, kewajiban zakat bagi yang mencapai nisab, hingga hukum menikah bagi yang sudah memiliki penghasilan. Semua itu menunjukkan betapa eratnya keterkaitan ekonomi keluarga dengan syariat Islam.


5. Dinamika Ekonomi dan Tantangan Zaman

Di era sekarang, kondisi ekonomi sering tidak menentu. Banyak anak muda terjebak dalam judi online karena sulit mendapat pekerjaan. Bahkan ada yang putus asa hingga bunuh diri. Realitas ini menunjukkan betapa pentingnya membekali diri dengan ilmu fiqih harta keluarga, agar kita tidak mudah tergelincir dalam praktik yang dilarang agama.


Penutup

Mempelajari fiqih harta keluarga bukan hanya soal teori, tapi kebutuhan nyata. Dengan ilmu ini, kita bisa mengelola keuangan rumah tangga secara islami, menghindari konflik keluarga, dan mempersiapkan jawaban di hadapan Allah kelak. Harta hanyalah sarana menuju ridha Allah, bukan tujuan akhir hidup kita.

Link Donasi

✅ Yasa Peduli – Program Kebaikan Sosial

Artikel Lain

https://www.yasapeduli.org/artikel/

Follow Us!

https://www.instagram.com/yasapeduli/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *