Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Physical Address
304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124
Daftar isi
Kabar duka kembali menyelimuti Gaza. Pada 10 Agustus 2025, serangan udara Israel menghantam tenda pers di area Rumah Sakit Al Shifa, Kota Gaza, menewaskan jurnalis gaza gugur Anas Al Sharif dan lima rekan sesama wartawan.
Tenda tersebut digunakan sebagai tempat berlindung para jurnalis yang sedang meliput kondisi kemanusiaan dan krisis medis yang semakin parah akibat blokade.
Serangan ini menegaskan kembali betapa rentannya posisi jurnalis Gaza yang berjuang di tengah ancaman bom dan peluru hanya untuk menyampaikan fakta kepada dunia.
Anas Al Sharif, jurnalis muda berusia 28 tahun dari Al Jazeera, dikenal karena keberaniannya melaporkan penderitaan rakyat Palestina secara langsung dari garis depan.
Ia sering menjadi saksi hidup atas kehancuran yang menimpa warga sipil di Gaza dan tak segan mengecam tindakan brutal militer Israel.
Pada tahun 2024, Anas menerima penghargaan “Pembela Hak Asasi Manusia” dari Amnesty International Australia sebagai bentuk pengakuan internasional atas dedikasinya.
Namun, perjuangan itu harus berakhir tragis di tangan kekerasan yang sama yang selama ini ia liput.
Serangan yang menewaskan Anas dan rekan-rekannya menambah daftar panjang korban dari kalangan jurnalis Palestina.
Menurut berbagai lembaga internasional, hingga saat ini sudah lebih dari 237 jurnalis gugur di Gaza sejak agresi militer dimulai.
Para jurnalis Gaza bukan hanya pelapor berita — mereka adalah saksi sejarah yang mempertaruhkan nyawa demi menyampaikan kebenaran kepada dunia.
Al Jazeera, Amnesty International, dan berbagai organisasi hak asasi manusia internasional mengecam keras serangan Israel ini.
Mereka menilai tindakan tersebut sebagai upaya membungkam suara kebenaran menjelang rencana pendudukan penuh wilayah Gaza oleh militer Israel.
Sementara itu, militer Israel menuduh Anas Al Sharif sebagai anggota Hamas yang terlibat dalam serangan roket — tuduhan yang dibantah keras oleh keluarga korban, Al Jazeera, serta organisasi HAM internasional.
Kecaman juga datang dari PBB, Qatar, dan kelompok kebebasan pers dunia, yang menuntut perlindungan bagi jurnalis di wilayah konflik dan penyelidikan independen atas kejahatan perang ini.
Beberapa jam sebelum jurnalis gaza gugur, Anas sempat menulis pesan terakhirnya di media sosial jurnalis gaza gugur.
Dalam unggahan tersebut, ia menitipkan Palestina kepada dunia, meminta agar penderitaan rakyat Gaza tidak dilupakan dan perjuangan mereka terus diperjuangkan oleh siapa pun yang mencintai keadilan.
Pesan ini menjadi simbol abadi dari suara kebenaran, sekaligus pengingat bahwa perjuangan jurnalis bukan sekadar mencari berita — tetapi mempertahankan nilai kemanusiaan.
Kematian Anas Al Sharif dan lima rekannya bukan hanya tragedi bagi dunia jurnalis gaza gugur, tetapi juga tamparan bagi nurani kemanusiaan global.
Mereka gugur dalam tugas mulia: menyampaikan kebenaran di tengah penindasan.
Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga Allah SWT menempatkan para syuhada ini di surga tertinggi, serta memberi kekuatan bagi keluarga dan rakyat Palestina yang terus berjuang.
![]()
![]()
Kamu dapat menyalurkan solidaritas nyata dengan berdonasi melalui lembaga kemanusiaan terpercaya seperti Yayasan Amal Sosial Ash Shohwah (YASA Peduli).
Setiap bantuanmu adalah napas harapan bagi mereka yang masih bertahan di Gaza.
#JurnalisGazaGugur #AnasAlSharif #AlJazeera #Palestina #GazaUnderAttack #PrayForPalestine #DonasiPalestina #SolidaritasMuslim