Physical Address

304 North Cardinal St.
Dorchester Center, MA 02124

adab bertamu

Adab Bertamu

Adab Bertamu

Manusia merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk menjalani kehidupan di dunia. Oleh karena itu, dibutuhkan hubungan yang baik antar sesama manusia dengan cara menjaga silaturahmi. Silaturahmi merupakan salah satu amalan umat muslim untuk menyambung tali persaudaraan. Rasulullah SAW menganjurkan pentingnya menjaga silaturahmi, maka itu jangan sampai hubungan silaturahmi terputus begitu saja.

Dalam hadits Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim, dari Abu Ayyub al-Anshari, Nabi bersabda :

“Bahwasanya ada seseorang berkata kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku tentang sesuatu yang bisa memasukkan aku ke dalam surga dan menjauhkanku dari neraka,” maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sungguh dia telah diberi taufik,” atau “Sungguh telah diberi hidayah, apa tadi yang engkau katakan?”

Lalu orang itupun mengulangi perkataannya. Setelah itu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu pun, menegakkan salat, membayar zakat, dan engkau menyambung silaturahmi.” Setelah orang itu pergi, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Jika dia melaksanakan apa yang aku perintahkan tadi, pastilah dia masuk surga.”

Bentuk dari kegiatan silaturahmi yang sering dilakukan adalah bertamu dari rumah ke rumah untuk menyambung tali persaudaraan. Namun, dalam bertamu dalam islam mengajarkan adab yang harus dijaga agar tidak menyebabkan ketidaknyamanan dan perselisihan.

Adab bertamu dalam Islam

Berikut ini adalah adab bertamu yang harus diperhatikan menurut ajaran islam:

Memiliki niat yang baik

Adab bertamu yang pertama adalah dengan memiliki niat yang baik. Dalam bertamu, diharuskan untuk memiliki niat yang baik, misalnya untuk menyambung silaturahmi, menjenguk orang sakit atau sebagainya. Sebab Allah SWT berfirman bahwa sebaik – baik tamu adalah yang membawa kabar gembira. Hal ini sesuai dengan QS. Al Hijr ayat 51 – 54 yakni:

“Dan kabarkanlah kepada mereka tentang tamu-tamu Ibrahim; Ketika mereka masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan: “Salaam”. Berkata Ibrahim, “Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu.”

Mereka berkata, “Janganlah kamu merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang alim.”

Berkata Ibrahim, “Apakah kamu memberi kabar gembira kepadaku padahal usiaku telah lanjut, maka dengan cara bagaimanakah (terlaksananya) berita gembira yang kamu kabarkan ini?”

Memilih waktu berkunjung yang tepat

Menentukan waktu bertamu yang tepat merupakan adab bertamu yang paling utama yang harus diperhatikan. Jikalau sudah mengenal pemilik rumah, sebaiknya memberi kabar terlebih dahulu sebelum berkunjung dan menyesuaikan waktu yang pas dengan pemilik rumah. Namun, jika belum mengenal pemilik rumah sebaiknya hindari bertamu sebelum subuh, setelah dhuhur dan sesudah isya.

Karena waktu – waktu tersebut sering digunakan untuk beristirahat, seperti yang telah diriwayatkan oleh sahabat Anas :

“Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Biasanya ia datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Hal ini juga tercantum dalam QS. An Nur ayat 58 :

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِيَسْتَأْذِنْكُمُ الَّذِيْنَ مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ وَالَّذِيْنَ لَمْ يَبْلُغُوا الْحُلُمَ مِنْكُمْ ثَلٰثَ مَرّٰتٍۗ مِنْ قَبْلِ صَلٰوةِ الْفَجْرِ وَحِيْنَ تَضَعُوْنَ ثِيَابَكُمْ مِّنَ الظَّهِيْرَةِ وَمِنْۢ بَعْدِ صَلٰوةِ الْعِشَاۤءِۗ ثَلٰثُ عَوْرٰتٍ لَّكُمْۗ لَيْسَ عَلَيْكُمْ وَلَا عَلَيْهِمْ جُنَاحٌۢ بَعْدَهُنَّۗ طَوَّافُوْنَ عَلَيْكُمْ بَعْضُكُمْ عَلٰى بَعْضٍۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمُ الْاٰيٰتِۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, hendaklah budak-budak (lelaki dan wanita) yang kamu miliki, dan orang-orang yang belum balig di antara kamu, meminta izin kepada kamu tiga kali (dalam satu hari) yaitu: sebelum sembahyang subuh, ketika kamu menanggalkan pakaian (luar)mu di tengah hari dan sesudah sembahyang Isya’. (Itulah) tiga aurat bagi kamu.

Tidak ada dosa atasmu dan tidak (pula) atas mereka selain dari (tiga waktu) itu. Mereka melayani kamu, sebahagian kamu (ada keperluan) kepada sebahagian (yang lain). Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayat bagi kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Mengetuk pintu dan mengucapkan salam

Adab bertamu yang selanjutnya adalah mengetuk pintu dengan perlahan agar tidak mengganggu si pemilik rumah, lalu ucapkanlah salam dan tunggu sampai ada jawaban dari pemilik rumah. Namun jika sudah mengetuk pintu dan salam sebanyak tiga kali dan tidak kunjung mendapat jawaban dari pemilik rumah, maka sebaiknya tinggalkanlah dan berkunjung di lain waktu, seperti sabda Rasulullah SAW sebagai berikut :

“Minta izin masuk rumah itu tiga kali, jika diizinkan untuk kamu (masuklah) dan jika tidak maka pulanglah!” (HR. Bukhari dan Muslim).

Rasulullah juga menganjurkan untuk tidak mengintip ke dalam rumah melalui jendela.

Memperkenalkan diri dan Bersalaman

Memperkenalkan diri kepada pemilik rumah adalah salah satu adab bertamu, dengan mengenali tamunya, maka pemilik rumah akan merasa lebih nyaman dalam menerima kunjungannya. Setelah memperkenalkan diri dianjurkan untuk bersalaman, karena bersalaman merupakan salah satu hal yang penting untuk menghormati dan mempererat tali silaturahmi antar manusia.

Masuk ke dalam rumah jika pemilik rumah sudah memberi izin

Adab bertamu selanjutnya adalah masuk ke rumah jika pemilik rumah sudah memberi izin.
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Allah SWT melarang hamba-Nya masuk ke dalam rumah jika rumah tersebut dalam keadaan kosong atau si pemilik rumah sedang enggan untuk menerima tamu.

“Jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, “Kembalilah!” Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S. An-Nur: 28)

Duduk ditempat yang telah disediakan

Adab bertamu yang keenam adalah duduk ditempat yang telah disediakan. Jika pemilik rumah telah meminta tamu untuk duduk ditempat yang telah disediakan, maka sebaiknya tamu segera duduk di tempat yang ditunjukkan. Sebagai tamu, sebaiknya tidak duduk di tempat duduk khusus pemilik rumah, atau mengambil posisi yang bisa melihat isi rumah.

Menerima jamuan yang telah disediakan oleh pemilik rumah

Jika pemilik rumah telah menyediakan makanan atau minuman, sebaiknya nikmatilah hidangan tersebut meskipun sedikit untuk menghargai pemberiannya. Hindari memperlihatkan wajah tidak suka atau mengatakan tidak menyukai hidangan yang telah disediakan.

Pamit dengan sopan ketika pulang

Adab bertamu yang terakhir adalah berpamitan dengan sopan kepada pemilik rumah ketika hendak pulang, salah satunya dengan mengucapkan terima kasih kepada pemilik rumah karena telah menerima kunjungannya.

 

Baca juga :

Mengenal Allah dengan Al Qur’an

Hukum meratapi kematian dalam Islam

Fenomena meminta hujan dengan binatang

Ikuti kegiatan kami di @yasapeduli

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *