Kambing atau Domba?
Menjelang Idul Adha, umat islam di seluruh dunia akan menjalankan ibadah kurban. Berbagai macam hewan yang akan dikurbankan mulai dari kambing, domba, sapi, kerbau hingga unta. Namun bagi beberapa orang, masih bingung untuk memilih antara kambing atau domba untuk dikurbankan.
Secara singkat keduanya adalah jenis hewan kurban dengan karakteristik yang mirip, namun ada beberapa perbedaan yang cukup mencolok di antara keduanya. Jika dilihat secara fisik kambing atau domba memiliki beberapa kemiripan, namun kenyataannya kambing dan domba adalah hewan yang berbeda spesies. Perbedaan karakteristik di antara keduanya selain dari tanduk dan bulu, dapat dilihat dari cara makan dan kebiasaan masing-masing.
Kambing biasanya memakan daun – daun yang segar, terutama bagian pucuk daun, sementara domba makan dengan cara meerumput, yaitu mencari rumput yang pendek di permukaan tanah. Kambing lebih mandiri daripada domba, karena domba lebih suka hidup berkelompok dengan kawanannya.
Untuk berkurban, lebih afdhol kambing atau domba?
Menurut ustad khalid basalamah, hewan yang utama untuk dikurbankan adalah kambing atau domba. Karena Rasulullah SAW berkurban dengan kambing dan domba.
Dalam kitab Al Majmu’ Syarah Al Muhadzab halaman 371 juz 8, Imam Nawawi menjelaskan beberapa pandangan ulama tentang keutamaan hewan kurban.
“Ada urutan keutamaan hewan kurban menurut Imam Nawawi,” ujar ustaz Abdurrachman Asy Syafi’iy.
مَذْهَبُنَا أَنَّ ﺃَﻓْﻀَﻞَ اﻟﺘَّﻀْﺤِﻴَّﺔِ بِاﻟْﺒَﺪْﻧَﺔِ ﺛُﻢَّ اﻟْﺒَﻘَﺮَﺓِ ﺛُﻢَّ اﻟﻀَّﺄْﻥِ ﺛُﻢَّ اﻟﻤَﻌْﺰِ ﻭَﺑِﻪِ ﻗَﺎﻝَ ﺃَﺑُﻮْ ﺣَﻨِﻴْﻔَﺔَ ﻭَﺃَﺣْﻤَﺪُ ﻭَﺩَاﻭُﺩٌ
Dalam mahzab syafi’i berpendapat bahwa paling utama berkurban dengan unta, kemudian sapi, kemudian domba, kemudian kambing. Dan Imam Abu Hanifah, dan Imam Ahmad, dan Imam Daud juga berpendapat serupa.
ﻭَﻗَﺎﻝَ ﻣَﺎﻟِﻚٌ ﺃَﻓْﻀَﻠُﻬَﺎ اﻟْﻐَﻨَﻢُ ﺛُﻢَّ اﻟْﺒَﻘَﺮُ ﺛُﻢَّ الْإِﺑِﻞُ ﻗَﺎﻝَ ﻭَاﻟﻀَّﺄْﻥُ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﻣِﻦَ اﻟْﻤَﻌْﺰِ ﻭَﺇِﻧَﺎﺛُﻬَﺎ ﺃَﻓْﻀَﻞُ ﻣِﻦْ ﻓُﺤُﻮْﻝِ اﻟْﻤَﻌْﺰِ ﻭَﻓُﺤُﻮْﻝُ اﻟﻀَّﺄْﻥِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦْ ﺇِﻧَﺎﺙِ اﻟْﻤَﻌْﺰِ ﻭَﺇِﻧَﺎﺙُ اﻟْﻤَﻌْﺰِ ﺧَﻴْﺮٌ ﻣِﻦَ الْإِﺑِﻞِ ﻭَاﻟْﺒَﻘَﺮِ
Sedangkan menurut Imam Malik berpendapat bahwa yang paling utama adalah kambing, kemudian sapi, kemudian unta. Imam Malik berkata domba lebih utama dari kambing jawa. Domba betina lebih utama dari kambing jantan. Domba jantan lebih baik dari kambing betina dan kambing betina lebih baik dari unta dan sapi.
Namun, masyarakat di Indonesia lebih senang berkurban dengan sapi, karena masyakarat Indonesia lebih senang mengkonsumsi daging sapi. Sedangkan yang dipermasalahkan bukan suka atau tidak suka, tapi perintah atau bukan perintah.
Dijelaskan bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW suka memakan daging kambing, terutama bagian paha.
Abu Hurairah r.a. berkata,
“Suatu ketika dihidangkan ke hadapan Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam semangkuk bubur dan daging. Maka beliau mengambil bagian paha (dari daging tersebut), dan bagian itulah yang paling disenangi oleh Nabi Muhammad Shallallahu’alaihi wasallam”. (HR. Muslim).
Yang lebih utama dari kambing adalah domba. Dalam sunah Nabi Daud Saw diriwayatkan bahwa orang yang mau menyembelih lebih utama untuk menyembelih domba. Dan domba lebih banyak lagi pahalanya jika berwarna putih dan hitam, seperti yang dijelaskan hadist Bukhari, karena Nabi Muhammad SAW menyembelih dengan ciri itu.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih hewan kurban. Yang pertama adalah hewan yang akan di kurbankan harus memiliki sifat yang sempurna sebagai binatang ternak, diantaranya bertubuh gemuk, memiliki daging yang banyak, dan secara fisik terlihat bagus. Kemudian, kambing atau domba tersebut sebaiknya tidak memiliki aib atau cacat yang terlihat jelas.
Untuk hewan kambing atau domba, ada beberapa syarat khusus lainnya, yang pertama yaitu hanya boleh menjadi kurban untuk satu orang. Hal ini berarti harga kambing tidak boleh dibayar oleh dua orang atau lebih. Sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Hajar Alhaitami dalam kitab Tuhfatul Muhtaj fi Syahril Minhaj, menurut pernyataannya di dalam kitab tersebut, seekor kambing memang hanya ditentukan untuk kurban satu orang.
Syarat khusus kedua untuk domba adalah telah berusia lebih dari 1 tahun. Namun, jika sulit mendapatkan domba di atas 1 tahun, sekurang – kurangnya telah mencapai usia 6 bulan. Sedangkan untuk kambing, harus berusia lebih dari 1 tahun atau masuk tahun kedua pada saat akan dipilih menjadi hewan kurban.
Selain syarat khusus untuk pemilihan hewan kurban, terdapat syarat kepimilikan yaitu hewan kurban harus milik sendiri, hasil dari ternak sendiri, atau lewat jual beli yang sah. Sehingga, hewan kurban tidak sah jika berasal dari hasil mencuri atau merampok dari orang lain. Sama seperti hewan yang masih dalam status gadai atau hewan warisan yang belum dibagi.
Baca juga :
Mengenal Allah dengan Al Qur’an
Hukum meratapi kematian dalam Islam
Fenomena meminta hujan dengan binatang
Ikuti kegiatan kami di @yasapeduli